
Keragaman sosial budaya di masyarakat dapat terjadi saat berbagai jenis suku dan agama yang ada di suatu ruang bertemu dan berinteraksi setiap harinya. Ruang tersebut adalah ruang yang ada pada masyarakat.
Beberapa elemen budaya, terutama keyakinan dan harapan, merupakan komponen dari semua hubungan sosial. Harapan dapat berupa harapan orang tentang satu sama lain atau dapat pula tentang dunia tempat mereka tinggal. Jadi, budaya mengacu pada cara hidup anggota individu atau kelompok dalam masyarakat, cara berpakaian, adat istiadat dalam upacara pernikahan, jenis mata pencarian, hingga tata upacara keagamaan.
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang tinggi, kita harus bangga karena kekayaan budaya tersebut dapat hidup rukun dan berdampingan. Konsep keragaman budaya juga mencakup barang-barang yang dihasilkan oleh kelompok kebudayaan tersebut, seperti busur dan anak panah, alat bajak sawah, kitab hukum adat, dan rumah adat. Budaya dapat dianggap sebagai serangkaian rancangan untuk bertahan hidup, alat dari praktik, pengetahuan, dan simbol yang diperoleh melalui pembelajaran, bukan oleh naluri, yang memungkinkan orang untuk hidup dalam masyarakat. Dapat disimpulkan, masyarakat merupakan sekumpulan individu yang saling berbagi serta berinteraksi dalam sebuah
kebudayaan yang sama.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi keragaman budaya yang akan dijabarkan dalam penjelasan berikut.
Pengaruh Faktor Geografis yang Memengaruhi Keragaman Budaya
Lingkungan fisik akan memengaruhi keragaman budaya. Manusia sebagai individu merupakan sebuah kesatuan antara raga, jiwa, dan perilaku. Di dalam diri seorang individu terdapat tiga unsur individu yaitu inteligensi, nafsu, dan semangat. Kombinasi dari unsur tersebut menghasilkan
tingkah laku seseorang yang mencerminkan karakter atau budayanya. Kesatuan dari kepribadian-kepribadian seseorang pada suatu daerah yang mempunyai pola yang sama. Dapat membentuk budaya daerah tersebut yang membedakan dengan tempat lain. Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam. Keberagaman budaya di Indonesia dipengaruhi oleh faktor
Pengaruh Isolasi Geografis terhadap Keragaman Budaya
Indonesia adalah negara kepulauan, secara fisik setiap pulau dipisahkan oleh lautan. Dulunya, leluhur bangsa Indonesia datang dari Yunan (Tiongkok bagian selatan). Kemudian secara berkelompok mereka datang ke Nusantara, menyebar dan bermukim di pulau-pulau besar maupun kepulauan di seluruh penjuru Nusantara.
Laut merupakan isolasi alamiah di antara kelompok-kelompok tersebut, kemudian menyebabkan mereka tumbuh dan berkembang menjadi satu kesatuan suku bangsa. Keterbatasan teknologi di bidang nautika (perkapalan) menyebabkan mereka tidak dapat berpindah atau bertemu dari pulau yang satu ke pulau lain. Akibat dari hal tersebut, akhirnya kelompok mengembangkan kebudayaan masing-masing sesuai
keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka, sesuai kebutuhan mereka untuk bertahan hidup yang berbeda satu sama lain
Perbedaan antarkebudayaan suatu daerah dapat berdampak positif dan negatif. Keberagaman berbagai kebudayaan di Indonesia jika tidak dikelola dengan baik justru dapat berubah menjadi potensi
konflik. Konflik yang mungkin terjadi di Indonesia adalah konflik antar kebudayaan, di mana terdapat pihak yang merasa kebudayaannya paling baik dibandingkan dengan kebudayaan lain. Hal tersebut dikenal dengan istilah Etnosentrisme. Konflik tersebut jika dibiarkan berlangsung dapat
mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia.
Pengaruh Iklim terhadap Keragaman Budaya
Indonesia diwarnai oleh iklim mikro (kecil) yang amat beragam. Dalam sebuah ruang wilayah yang sempit, perbedaan ketinggian tempat dapat menghasilkan perbedaan suhu yang signifikan. Perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah lain inilah menyebabkan perbedaan pola perilaku yang berbeda, mulai dari bahasa hingga ke sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi.
Contoh nyata dari keragaman regional dapat dilihat pada masyarakat pesisir pantai utara Jawa, dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan di pulau yang sama, yaitu Pulau Jawa. Di mana masyarakat pesisir tinggal pada daerah dengan suhu yang sedikit lebih tinggi, akan berbeda budayanya dengan mereka yang tinggal di lereng gunung dengan suhu rendah. Begitu pula masyarakat pesisir utara Pulau Sumatra, pakaian adatnya akan berbeda jika dibandingkan dengan
masyarakat yang tinggal di lereng Pegunungan Bukit Barisan.
Pembagian iklim mikro
Indonesia bagian barat memang didominasi oleh bioma hutan hujan tropis, tetapi tahukah kalian jika pulau Jawa secara mikro iklim dapat dibagi menjadi dua region. Region Jawa bagian barat masih merupakan bioma hutan hujan tropis, sedangkan Jawa bagian timur sudah dipengaruhi oleh bioma hutan musim tropis atau hutan gugur tropis, zona ini memanjang sampai ke Pulau Bali. Nusa Tenggara Barat (NTB) berbatasan dengan Selat Bali, tetapi kondisi yang ada di NTB sudah dapat dikategorikan sebagai sabana. Berbeda pula di Nusa Tenggara Timur (NTT) di mana kategori bioma yang tepat untuk menggambarkan kondisi iklim di NTT adalah stepa tropis
Suhu yang dingin akan selaras dengan pakaian tradisional berlengan panjang. Masyarakat pesisir memiliki upacara adat sedekah laut yang merupakan wujud terima kasih atas tangkapan ikan yang mereka peroleh selama satu tahun. Perbedaan suhu membuat sistem pertanian di dataran rendah dan dataran tinggi tidak sama. Bermukim di pedalaman hutan juga akan menimbulkan perbedaan yang mencolok pada bentuk rumah adat. Jenis makanan tradisional juga tidak terlepas dari kondisi iklim setempat.
Kearifan lokal yang berkembang di Nusantara akibat kondisi iklim juga terlihat pada Masyarakat Adat Baduy. Rumah warga di Desa Kanekes hanya boleh menghadap ke utara dan selatan, ini tujuannya supaya sinar matahari dapat masuk melalui jendela rumah. Kelembaban udara di lereng pegunungan cenderung lembab, sehingga apabila ventilasi tidak bekerja dengan baik maka sirkulasi udara tidak akan baik. Adaptasi bentuk rumah tradisional juga dimiliki oleh berbagai kebudayaan di Indonesia yang disesuaikan dengan latar belakang kearifan lokal dan kondisi sekitar, seperti bentuk Joglo, Rumah Panggung, Honai, dan masih banyak lainnya
Pengaruh Letak Geografis terhadap Keragaman Budaya
Indonesia secara geografis terletak di persilangan antara Benua Asia dan Australia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Kondisi strategis inilah yang menyebabkan Indonesia banyak dilalui bangsa asing yang melintasi Selat Malaka sebagai penghubung antara belahan bumi bagian barat dan timur pada saat itu. Banyaknya bangsa asing yang bertemu dengan penduduk Nusantara, meningkatkan peluang terjadinya pertukaran kebudayaan secara tidak langsung.
Berdasakan latar belakang sejarahnya, budaya Indonesia dipengaruhi oleh ragam kebudayaan Hindu-Buddha, Islam, Tionghoa, dan Eropa. Interaksi antara warga asing dan penduduk asli pada masa lalu
memberikan pengaruh besar terhadap kebudayaan. Akulturasi berupa percampuran kebudayaan asing dengan kebudayaan asli Indonesia dengan tidak menghilangkan unsur kebudayaan asli membuat kebudayaan Indonesia semakin beragam. Akibat dari akulturasi tersebut menimbulkan terbentuknya ras, kepercayaan, dan agama yang berbeda-beda di Indonesia
Baca juga: Aktivitas Memenuhi Kebutuhan
Jenis Keragaman Budaya
Jenis keragaman budaya dalam masyarakat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik. Keragaman tersebut dapat dijumpai pada masyarakat yang bermukim di dataran tinggi dan masyarakat yang bermukim di dataran rendah. Jumlah penduduk dan luas wilayah akan memengaruhi keberagaman. Masyarakat dengan jumlah yang sedikit cenderung memiliki budaya yang seragam, tetapi masyarakat yang jumlahnya besar akan memiliki banyak sub atau bagian keragaman budaya. Misalnya di Pulau Sumatra, bahasa Batak terbagi menjadi beberapa rumpun.
Proses lain seperti kolonialisme, perang, dan globalisasi telah menyebabkan populasi asing menetap di daerah baru dan berinteraksi dengan penduduk setempat. Akibatnya terbentuk komunitas masyarakat
yang dipengaruhi oleh beberapa budaya. Dari setiap keragaman budaya yang terus berinteraksi tersebut, kemudian lahir kebudayaa baru.
Pembagian Sistem Budaya
Dalam sebuah kebudayaan terdapat unsur-unsur budaya universal. Kluckhon, dalam karyanya Universal Categories of Culture, membagi sistem budaya universal tersebut ke dalam tujuh unsur kebudayaan.
Istilah budaya universal menurut Koentjaraningrat mengacu pada unsurunsur kebudayaan yang bersifat universal sehingga dapat ditemukan pada berbagai kebudayaan bangsa-bangsa. Tujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah:
- Bahasa
- Sistem pengetahuan
- Sistem organisasi kemasyarakatan
- Sistem peralatan hidup dan teknologi
- Sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi
- Sistem religi
- Kesenian
Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia tersusun atas beragam kebudayaan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, keseluruhan suku bangsa yang terdapat di Indonesia mencapai 714 suku bangsa. Keberagaman budaya atau pluralitas ini dibangun karena adanya berbagai kebudayaan lokal. Terdapat 6.000 bahasa etnik di dunia dan 1.200 bahasa etnik/daerah tersebut dapat ditemukan di Indonesia. Dari 1.200 bahasa tersebut, 33% merupakan bahasa Papua dan sisanya terbagi menjadi bahasa Austronesia yang tersebar di ribuan pulau di Indonesia.
Keragaman budaya merupakan kekayaan bangsa yang perlu kita lestarikan. Tidak hanya untuk kegiatan pariwisata, tetapi pelestarian budaya juga perlu dilakukan untuk kepentingan generasi penerus bangsa agar tidak kehilangan jati diri kebudayaannya. Pelestarian budaya daerah perlu dilakukan karena setiap budaya daerah adalah bagian dari budaya nasional, kebudayaan nasional Indonesia turut menjadi bagian dari kebudayaan global.
Rincian Aktivitas Pembelajaran
- Baca materi pelajaran diatas dengan seksama termasuk dari sumber lain yang relevan baik buku pegangan atau sumber online lainnya.
- Perhatikan dan saksikan dengan baik penjelasan tentang Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat yang terkandung pada video diatas !
- Diskusikan dengan anggota kelompokmu yang telah dibentuk sebelumnya, mengenai
- Pengaruh Faktor Geografis yang Memengaruhi Keragaman Budaya
- Jenis Keragaman Budaya
- Amati kembali isi video dengan seksama siapkan catatan kemudian amati hal-hal sebagai berikut
- Keragaman budaya
- Macam-macam rumah adat
- Tarian daerah
- Keragaman budaya Indonesia
- pengaruh iklim terhadap budaya
- pengaruh geografis terhadap budaya
Pertanyaan
- Berikan satu contoh pengaruh Isolasi Geografis terhadap Keragaman Budaya?
- Sebutkan Tujuh unsur kebudayaan universal?
- Sebutkan 3 penyebab keragaman budaya?
- Sebutkan dua contoh rumah adat dan asalnya
- Sebutkan tiga tarian daerah beserta asalnya
- Sebutkan bagaimana iklim berpengaruh terhadap budaya
- Sebutkan bagaimana letak geografis berpengaruh terhadap budaya