
Profil Pemerintahan
Masa Orde Lama dimulai sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 hingga peralihan ke pemerintahan Orde Baru di tahun sekitar tahun 1966. Pada masa itu kondisi keamanan negara masih belum stabil. Baik karena konflik internal (terjadinya pemberontakan pemberontakan dan persinggungan ideologi politik) maupun konflik eksternal (terjadinya peperangan melawan Belanda yang belum mengakui kemerdekaan Indonesia hingga tahun 1949). Di samping itu, sistem perekonomian di Indonesia juga masih mewarisi struktur masa kolonial. Dimana jaringan lembaga ekonomi nasional belum memiliki kekuatan yang optimal. Oleh karenanya, penataan di bidang sistem politik dan ekonomi menjadi dua bidang pembangunan yang diupayakan pada masa ini.
Sistem Politik
Pemerintah berupaya menata sistem perpolitikan negara dan meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Pada masa Orde Lama, hal tersebut terlihat dari adanya berbagai perubahan terkait sistem kenegaraan seperti perubahan bentuk negara dan sistem pemerintahan. Pada masa Orde Lama, negara Indonesia menganut sistem demokrasi parlementer di mana selain memiliki presiden, Indonesia juga memiliki perdana menteri. Presiden berperan sebagai kepala negara sementara perdana menteri berperan sebagai kepala pemerintahan. Pada sistem pemerintahan Indonesia saat itu, perdana menteri adalah kepala kabinet. Yang membawahi para menteri sekaligus bertanggung jawab terhadap presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sehingga nama kabinet seringkali dinamakan sesuai dengan nama perdana menteri yang memimpin kabinet tersebut.
Selama masa pemerintahan Orde Lama, presiden dijabat oleh Sukarno dengan wakil presiden Mohammad Hatta (sampai tahun 1956). Sementara terdapat 10 perdana menteri yang pernah menjabat di era ini.
Pergantian kepemimpinan
Jika kita cermati masa jabatan di setiap periode perdana menteri dari Sutan Sjahrir hingga Djoeanda Kartawidjaja, kita dapat melihat bahwa pada masa tersebut telah terjadi pergantian kepemimpinan yang begitu cepat. Hal tersebut diakibatkan karena pada masa itu kondisi politik Indonesia masih berlangsung dengan kurang kondusif. Persinggungan kepentingan di antara berbagai ideologi politik kerap terjadi sehingga pemerintahan yang sedang berjalan tidak bisa bertahan dalam jangka waktu yang semestinya. Namun, di tengah kondisi tersebut Indonesia tetap berhasil mengadakan upaya pembangunan politik di dalam negeri dengan sukses. Melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) pertama. Di samping itu Indonesia juga berhasil mengadakan pembangunan politik di luar negeri dengan melaksanakan konferensi besar. Untuk menyatukan kekuatan politik negara berkembang yang bernama Konferensi Asia Afrika. Hebatnya, kedua acara besar tersebut dapat diadakan di tahun yang sama, yakni pada tahun 1955.
Kondisi politik di Indonesia kemudian mengalami perubahan setelah dikeluarkannya dekrit presiden pada tahun 1959. Yang mengubah sistem pemerintahan dari demokrasi parlementer/liberal menjadi demokrasi terpimpin. Sejak saat itu peran pemimpin kabinet diambil alih oleh Sukarno yang merangkap jabatan sebagai presiden dan perdana menteri.
Demokrasi terpimpin
Pada masa demokrasi terpimpin (1959-1966), Presiden Sukarno berhasil menyatukan berbagai unsur kekuatan politik di Indonesia dan membentuk kabinet baru yang bernama kabinet Gotong Royong. Berbagai kebijakan politik dilakukan selama masa ini di antaranya dengan mempopulerkan kampanye Nasakom. Yang mempersatuan tiga ideologi politik besar, yakni Nasionalis, Agamis, dan Komunis. Namun sayangnya persatuan tersebut tidak bisa bertahan lama. Karena di akhir masa kepemimpinannya Indonesia mengalami berbagai krisis yang memicu konflik besar hingga beralihnya kekuasaan pada pemerintahan Orde Baru.
Baca juga : Kearifan Lokal (LKPD)
Proses Pembangunan
Tonggak awal pembangunan Orde Lama dimulai dengan pembentukan Badan Perancang Ekonomi pada 19 Januari 1947 atas inisiatif Menteri Kemakmuran, Dr. A.K. Gani. Badan ini bertugas menyusun rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2-3 tahun selama 10 tahun ke depan. Kerja Badan Perancang Ekonomi kemudian diperkuat dengan pemebentukan Panitia Pemikir Siasat Ekonomi pada 12 April 1947 yang diketuai oleh Mohammad Hatta. Panitia ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempelajari strategi pembangunan yang bisa menjadi saran bagi pemerintah dalam merencanakan pembangunan ekonomi di tengah upaya mempertahankan kemerdekaan.
Siasat Ekonomi
Panitia Pemikir Siasat Ekonomi kemudian menghasilkan dokumen perencanaan pertama dalam sejarah pembangunan di Indonesia yang bernama “Dasar-dasar Pokok daripada Plan Mengatur Ekonomi Indonesia.” Dalam perkembangannya, Panitia Pemikir Siasat Ekonomi tidak bisa bertugas optimal karena situasi politik yang tidak menentu. Meski demikian, pembangunan ekonomi negara dapat dilanjutkan oleh tiga kelembagaan, yaitu: 1. Kepanitiaan pada Kementerian Perdagangan dan Industri; 2. Dewan Perancang Negara dan Biro Perancang Negara; dan 3. Dewan Perancang Nasional (Depernas). Pada tahun 1963, Presiden Sukarno menata kembali ketiga lembaga ini dengan membentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Hingga saat ini. Bappenas merupakan lembaga negara yang berperan penting dalam upaya perencanaan pembangunan di Indonesia.
Pembangunan Infrastruktur
Bandar Udara Djuanda yang berada di Sidoarjo, Jawa Timur dibangun pada masa pemerintahan Orde Lama sebagai bandara militer untuk mendukung mobilitas dalam kampanye pembebasan Irian Barat. Pembangunan bandara ini mengalami proses yang panjang baik dari segi pembangunan fisik maupun pembiayaannya. Selama prosesnya, Ir. Djuanda sebagai wakil perdanamenteri Indonesia pada saat itu memiliki jasa yang besar bagi pembangunan bandara ini sehingga saat peresmiannya pada tanggal 12 Agustus 1964, bandara ini diberi nama Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal)Djuanda, yang kemudian dikenal sebagai Bandara Djuanda.
Pembangunan Jembatan Ampera yang melintasi Sungai Musi, Sumatra Selatan diinisiasi oleh pemerintah daerah setempat yang kemudian mendapatkan dukungan dari pemerintahan pusat. Jembatan ini mulai dibangun pada tahun 1962 dan diresmikan pada tahun 1965. Pada saat peresmiannya, jembatan ini diberi nama Jembatan Bung Karno untuk mengenang jasa Sukarno dalam proses pembangunannya. Namun pada masa pemerintahan Orde Baru, nama jembatan ini diubah seperti yang dikenal hingga saat ini, yakni Jembatan Ampera.
Bendungan Jatiluhur terletak di Jawa Barat dan dibangun pada tahun 1957 hingga 1967. Bendungan yang menahan sungai Citarum ini memiliki tinggi 96 meter dan panjang 1,22 dengan kapasitas menampung air hingga belasan miliar meter kubik. Merupakan bendungan besar pertama yang dimiliki oleh Indonesia untuk keperluan irigasi dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Rincian Kegiatan Pembelajaran
- Baca materi pelajaran diatas dengan seksama termasuk dari sumber lain yang relevan baik buku pegangan atau sumber online lainnya.
- Perhatikan dan saksikan dengan baik penjelasan tentang politik mercusuar pada masa orde lama yang terkandung pada video diatas !
- Diskusikan dengan anggota kelompokmu yang telah dibentuk sebelumnya, mengenai
- Sistem politik orde lama
- Pergantian kepemimpinan masa orde lama
- Siasat Ekonomi masa orde lama
- Pembangunan Infrastruktur masa orde lama
- Amati kembali isi video dengan seksama siapkan catatan kemudian amati hal-hal sebagai berikut
- Kondisi ekonomi pada masa itu
- Penyebab membengkatnya anggaran pembangunan pada masa itu
- Contoh proyek Mercusuar
- Bagaimana cara pemerintah orde lama untuk menghimpun dana untuk pembangunan dimasa itu
- Jelaskan dengan ringkas dampak yang ditimbulkan akibat kebijakan ekonomi pada masa itu
Pertanyaan
- Sebutkan sistem politik orde lama?
- Jelaskan bagaimana pergantian kepemimpinan masa orde lama ?
- Sebutkan strategi/siasat Ekonomi masa orde lama ?
- Sebutkan strategi pembangunan Infrastruktur masa orde lama ?
- Perhatikan dan saksikan dengan baik penjelasan tentang politik mercusuar pada masa orde lama yang terkandung pada video diatas kemudian jawablah pertanyaan berikut
- Sebutkan Kondisi ekonomi pada masa itu
- Jelaskan Penyebab membengkatnya anggaran pembangunan pada masa itu
- Sebutkan contoh yang dianggap proyek Mercusuar saat itu ?
- Bagaimana cara pemerintah orde lama untuk menghimpun dana untuk pembangunan dimasa itu ?
- Jelaskan dengan ringkas dampak yang ditimbulkan akibat kebijakan ekonomi pada masa itu