Status, Peran Sosial, Diferensiasi, Stratifikasi Sosial (LKPD IPS 7)

Status sosial merujuk pada posisi seseorang dalam masyarakat, seperti status sebagai orang tua, pengajar, atau pejabat. Status ini dapat diperoleh melalui kelahiran (ascribed status), usaha (achieved status), atau situasi tertentu (assigned status). Sementara itu, peran sosial adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang berdasarkan statusnya, misalnya seorang dokter diharapkan memberikan pelayanan kesehatan. Diferensiasi sosial menunjukkan pengelompokan masyarakat berdasarkan perbedaan horizontal, seperti suku, agama, atau gender, tanpa ada hierarki. Sebaliknya, stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat secara vertikal berdasarkan kriteria seperti kekayaan, pendidikan, atau kekuasaan, yang menciptakan lapisan-lapisan seperti kelas atas, menengah, dan bawah. Keempat konsep ini membantu memahami struktur dan dinamika sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Status dan Peran Sosial

Status Sosial

Adalah pusat dari interaksi sosial dan struktur sosial. Dapat didefinisikan sebagai posisi sosial yang definitif. Berbeda dengan penggunaan populer dari istilah tersebut, memiliki “status” dalam istilah sosiologis tidak sama dengan prestise. Setiap orang memiliki status, meskipun beberapa memang memiliki status yang lebih tinggi dari yang lain menurut penilaian masyarakat. Status yang berbeda di sebuah Rumah Sakit, misalnya status sebagai dokter, perawat, bagian administrasi, staf kebersihan, dan pasien. Dalam pengaturan ini, hubungan antara posisi-posisi ini didefinisikan secara sosial, dengan dokter yang memiliki kekuasaan dan prestise terbesar. Status sosial dibagi menjadi 3 (tiga), yakni:

Assigned status

Assigned status adalah status sosial yang diberikan oleh masyarakat atau karena mandat. Seseorang yang melaksanakan mandatnya dengan baik dianggap berjasa oleh masyarakat maupun setidaknya oleh
pihak pemberi mandat. Sebagai contoh, Ir. Sukarno dan Moh. Hatta, diberi mandat oleh rakyat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, sehingga diberi julukan Bapak Proklamator. Ir. Sukarno dan Moh. Hatta memperoleh assigned status yang tinggi sebagai pahlawan nasional karena jasanya.

Achieved Status

Aadalah kedudukan yang dapat dicapai berdasarkan usaha seseorang. Achieved status dapat dicapai hingga posisi tertentu melalui upaya pribadi. Achieved Status dapat diartikan pula sebagai kedudukan seseorang yang diperoleh dengan usaha. Menjadi pengajar, insinyur, psikolog, dokter, pengacara, pianis, penyanyi, maupun arsitek, semuanya adalah status yang diraih. Individu harus melakukan sesuatu untuk mencapai posisi-posisi tersebut.

Ascribed Status

Ascribed status adalah status yang diperoleh melalui kelahiran, misal kedudukan anak bangsawan diperoleh karena lahir dari orang tua kalangan bangsawan. Adalah kedudukan diperoleh secara tidak sengaja, misal menjadi seorang wanita, menjadi seorang laki-laki, menjadi seorang kakak, menjadi suku Batak, menjadi warga negara Indonesia, dan sebagainya.

Secara kolektif, semua status yang dimiliki seseorang sekaligus terdiri dari kumpulan statusnya. Setiap orang di sekolah memiliki sejumlah status berbeda pada waktu yang sama. Kepala sekolah mungkin juga seorang anak, istri, ibu, ketua PKK, dan anggota MGMP. Kumpulan status ini sering berubah selama masa hidup seseorang. Seorang polisi misalnya, statusnya berubah ketika dia berpindah dari siswa Akademi Kepolisian kemudian berubah statusnya menjadi polisi. Masing-masing Individu dapat menghapus atau menambahkan status dari dirinya, misalnya dengan mengundurkan diri dari posisi sebagai polisi, kemudian mencalonkan diri untuk jabatan politik lainnya. Terkadang, ada beberapa individu yang menyalahgunakan status sosialnya, misal influencer, menggunakan status sosialnya untuk mendapatkan tiket gratis atau makan siang gratis pada suatu kesempatan. Bahkan tidak jarang yang memanfaatkannya sebagai umpan dalam kasus penipuan.

Peran sosial

Sama halnya dengan status, peran sosial merupakan pusat interaksi sosial dan struktur sosial. Kedua konsep status dan peran berjalan beriringan. Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam status tertentu. Dengan menggunakan status kepala sekolah dari contoh
sebelumnya, sejumlah ekspektasi peran dapat diidentifikasi. Kepala sekolah harus berangkat bekerja sejak pagi, memberikan arahan, motivasi dan kedisiplinan bagi pengajar dan tenaga kependidikan, mengikuti berbagai rapat koordinasi yang mungkin harus dihadiri pada saat yang bersamaan,
menerima laporan kenakalan siswa, menandatangani dokumen sekolah, sampai menerima tamu dari berbagai macam lembaga. Semua contoh ini menggambarkan bagaimana kita mengharapkan kepala sekolah bertindak dan menjadi contoh. Peran-peran ini bersama-sama menggambarkan kumpulan peran, semua peran yang berjalan dengan satu status.

Peran untuk status berbeda tersebut dapat saling bertentangan. Ini dikenal sebagai konflik peran.
Kepala sekolah yang juga seorang ibu, mungkin merasa sulit untuk mengabdikan jam kerja panjang
yang dibutuhkan dalam pekerjaan sekaligus memenuhi harapannya sebagai orang tua. Ketika jam kerja
berbarengan dengan jam sekolah sang buah hati, sang kepala sekolah akan sulit untuk menghadiri upacara kelulusan anaknya karena di saat yang sama ia harus memimpin upacara kelulusan di sekolahnya. Ketegangan peran terjadi ketika dua atau lebih peran yang terkait dengan satu status mengalami konflik. Konflik peran membutuhkan keseimbangan harapan dari berbagai pihak. Misalnya, Kepala Sekolah mungkin merasa kesulitan untuk setiap saat menandatangani dokumen sekolah yang sudah ditunggu-tunggu karena harus rapat di tempat lain terkait anggaran sekolah dari dinas pendidikan.

Sumber: https://www.youtube.com/@vinnakhairunnisa6214 Status, Peran sosial, Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial | Kelas 7 SMP | Kurikulum Merdeka

Baca juga: LKPD Mengenal Letak Tempat Tinggal

Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial

Diferensiasi sosial

Di mana pun individu berada, maka akan bertemu dengan individu lain dengan berbagai latar belakang kedudukan, pendidikan, kekayaan, usia, dan ciri lain. Pembeda dalam kehidupan manusia ini semakin menguat semenjak adanya modernisasi. Modernisasi menggambarkan perpindahan dari masyarakat yang belum berkembang ke masyarakat yang maju yang didorong oleh perkembangan teknologi. Proses ini meningkatkan jumlah spesialisasi dan diferensiasi struktur dalam masyarakat. Diferensiasi sosial
didasarkan pada keberagaman gender, agama, ras serta etnis. Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa diferensiasi sosial merupakan variasi pekerjaan dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat yang dikaitkan dengan interaksi atau akibat umum dari proses interaksi sosial yang ada.

  1. Diferensiasi sosial atas etnis (suku bangsa) Perbedaan antara ras dan etnis yaitu ras dibedakan dalam penampilan fisiknya, sedangkan etnis dibedakan dalam karak teristik budayanya.
  2. Diferensiasi sosial atas agama Diferensiasi sosial atas agama berarti semua agama berada pada tingkatan yang sama. Agama mempunyai ajaran yang mengatur kehidupan masyarakat tanpa membedakan ras, derajat, gender maupun unsur pembeda lain. Pada dasarnya agama menganjurkan kerjasama antarpemeluk agama.
  3. Diferensiasi sosial berdasarkan gender. Diferensiasi sosial berdasar gender adalah perbedaan mendasar antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan tersebut mencakup perbedaan secara jenis kelamin dan perbedaan peran yang dibentuk secara sosial dan budaya oleh masyarakat. Antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak ada yang kedudukannya lebih unggul, keduanya sama-sama berkesempatan dan berpeluang untuk berpartisipasi dalam berbagai hal.

Stratifikasi sosial

Istilah stratifikasi sosial menggambarkan sistem kedudukan sosial dalam masyarakat. Stratifikasi sosial terbentuk karena adanya ketidaksetaraan yang terstruktur antarkelompok dalam masyarakat dalam hal akses materi atau sumber daya tertentu. Bentuk paling khas dari stratifikasi dalam
masyarakat modern adalah adanya pembagian kelas. Stratifikasi sosial mengacu pada kategorisasi masyarakat ke dalam peringkat tingkatan sosial ekonomi berdasarkan faktor-faktor seperti kekayaan, pendapatan, ras, pendidikan, dan kekuasaan.

Stratifikasi dalam geologi

Dalam geologi berarti lapisan vertikal berbeda yang ditemukan pada batuan, gambaran ini cocok digunakan untuk memvisualisasikan struktur sosial. Lapisan masyarakat terdiri dari individu-individu serta sumber daya masyarakat didistribusikan ke seluruh lapisan secara tidak merata. Individu dengan sumber daya yang lebih banyak mewakili struktur stratifikasi sosial pada laporan atas. Kelompok lain yang memiliki sumber daya sedikit dan semakin sedikit mewakili ma
syarakat pada lapisan bawah. Stratifikasi sosial adalah sistem di seluruh masyarakat yang membuat ketidaksetaraan menjadi jelas.

Faktor penentukan stratifikasi

Faktor yang menentukan stratifikasi akan berbeda pada masyarakat yang berbeda pula. Pada sebagian besar masyarakat, stratifikasi merupalan sistem ekonomi yang didasarkan pada pendapatan, upah,
deviden investasi, aset, kekayaan dan nilai bersih uang yang dimiliki oleh seseorang. Meskipun kekayaan menjadi tolak ukur status sosial seseorang, hektare ada faktor lain yang juga memengaruhi. Misalnya pada beberapa budaya, seseorang dengan kharisma dan kebijaksanaan lebih dihargai dan dihormati dibandingkan mereka yang tidak memilikinya. Pada budaya yang lain, orang tua lebih dihormati sedangkan di sisi budaya lainnya orang tua justru diremehkan atau diabaikan. Keyakinan masyarakat pada kebudayaan sering memperkuat ketidaksetaraan stratifikasi.

Penentu lain ditemukan dalam struktur pekerjaan masyarakat. Pengajar, misalnya, seringkali memiliki tingkat pendidikan yang tinggi tetapi menerima gaji yang relatif rendah. Banyak yang percaya bahwa mengajar adalah profesi yang mulia, jadi pengajar harus melakukan pekerjaan mereka karena cinta pada profesinya dan kebaikan siswanya, bukan untuk uang. Namun, tidak ada eksekutif atau wirausahawan yang sukses yang akan menerima sikap itu dalam dunia bisnis, di mana keuntungan dinilai sebagai kekuatan pendorong. Sikap budaya dan keyakinan seperti ini mendukung dan mengabadikan ketidaksetaraan sosial

Sistem Stratifikasi

Stratifikasi dapat dikategorikan kedalam dua jenis sistem stratifikasi. Sistem tertutup mengakomodasi sedikit perubahan dalam posisi sosial. Dalam sistem tertutup tidak mengenal atau mengizinkan orang untuk berpindah tingkatan dan tidak mengizinkan hubungan sosial antarlevel.Sistem kedua disebut dengan sistem terbuka, sistem ini didasarkan pada pencapaian, juga memungkinkan perpindahan tingkat dan interaksi antarlapisan dan kelas. Sistem yang berbeda mencerminkan, menekankan, dan mendorong nilai-nilai budaya tertentu dan membentuk kepercayaan individu. Stratifikasi dibagi kedalam sistem kasta, sistem kelas, serta sistem meritokrasi.

Sistem Kasta

Sistem kasta merupakan sistem stratifikasi yang tertutup di mana status sosial yang dimiliki tidak dapat diubah sama sekali atau hanya dapat merubahnya sedikit. Kasta adalah sistem di mana orang orang dilahirkan dalam status sosial mereka dan akan tetap berada di dalamnya sepanjang hidup mereka. Orang diberi pekerjaan terlepas dari bakat, minat, atau potensi mereka. Hampir tidak ada peluang untuk meningkatkan posisi sosial seseorang.

Tradisi kasta Hindu meyakini bahwa seseorang diharapkan dapat melakukan pekerjaan dan menikah sesuai dengan kasta yang dimiliki. Menerima status sosial dianggap sebagai kewajiban normal. Nilai budaya memperkuat sistem. Seseorang yang hidup dalam masyarakat kasta disosialisasikan untuk menerima status sosialnya

Meskipun sistem kasta di India telah dibongkar secara resmi, sisa keberadaannya tertanam kuat. Di daerah pedesaan, aspek tradisi lebih mungkin untuk tetap ada. Sedangkan di kota-kota besar di India saat ini, individu memiliki lebih banyak kesempatan untuk memilih jalur karier dan pasangan pernikahan dibanding beberapa dekade silam. Pusatpusat ketenagakerjaan menyediakan informasi perusahaan global yang membuka rekruitmen pegawai bagi warga negara yang berprestasi

Sistem Kelas

Pada sistem kelas, faktor sosial individu didasarkan pada prestasinya. Kelas terdiri dari sekumpulan orang-orang dengan status sama yang terkait berbagai faktor seperti pendidikan, pendapatan, kekayaan, serta pekerjaan. Sistem kelas bersifat terbuka. Setiap individu bebas untuk mencapai tingkat pendidikan atau pekerjaan yang berbeda dari orang tua mereka. Dalam sistem kelas, individu juga dapat bersosialisasi serta menikah dengan anggota kelas lain sehingga dimungkinkan terjadi perpindahan dari satu kelas ke kelas lain.

Dalam sistem kelas, orang memiliki pilihan untuk membentuk pernikahan eksogami, persatuan pasangan dari kategori sosial yang berbeda. Pernikahan dalam keadaan ini didasarkan pada nilai-nilai seperti cinta dan kecocokan, bukan pada status sosial atau ekonomi. Meskipun konformitas sosial masih ada yang mendorong orang untuk memilih.pasangan dalam kelasnya sendiri, orang tidak terdesak untuk memilih pasangan nikah hanya berdasarkan elemen-elemen tersebut. Pernikahan dengan pasangan dari latar belakang sosial yang sama adalah persatuan endogami.

Meritokrasi

Meritokrasi adalah sistem ideal yang didasarkan pada keyakinan bahwa stratifikasi sosial adalah hasil dari usaha pribadi atau prestasi yang menentukan kedudukan sosial. Tingkat usaha yang tinggi akan membawa pada kedudukan sosial yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Konsep meritokrasi adalah ideal, karena masyarakat tidak pernah ada di mana peringkat sosial hanya didasarkan pada prestasi. Proses sosialisasi dan realitas sistem ekonomi, serta kedudukan sosial dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya karena struktur masyarakat yang kompleks bukan prestasi semata.

Bentuk pelapisan sosial (stratifikasi) di Masyarakat

  1. Stratifikasi Ekonomi. Pelapisan sosial atau stratifikasi atas dasar ekonomi akan membedakanindividu dalam hal atau atas dasar penguasaan dan kepemilikan terhadap materi/harta atau sumber daya lainnya.
  2. Stratifikasi Sosial. Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial yang dimaksud disini adalahstratifikasi dalam arti yang lebih khusus, sebagai contoh stratifikasi atas dasar kasta, tingkat pendidikan, maupun jenis pekerjaan.
  3. Stratifikasi Politik. Pelapisan sosial atau stratifikasi dalam masyarakat berdasarkan kriteria politik dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau warga masyarakat manurut pembagian kekuasaan poiltik.

Rincian Aktivitas Pembelajaran

  1. Baca materi pelajaran diatas dengan seksama termasuk dari sumber lain yang relevan baik buku pegangan atau sumber online lainnya.
  2. Perhatikan dan saksikan dengan baik penjelasan tentang Status, Peran Sosial, Diferensiasi, Stratifikasi Sosial yang terkandung pada video diatas !
  3. Diskusikan dengan anggota kelompokmu yang telah dibentuk sebelumnya, mengenai
    • Status dan Peran Sosial
    • Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial
    • Bentuk pelapisan sosial (stratifikasi) di Masyarakat
  4. Amati kembali isi video dengan seksama siapkan catatan kemudian amati hal-hal sebagai berikut
    • Pengertian Status
    • Pengertian Status Sosial
    • Jenis Status Sosial
    • Pengertian peran sosial
    • Pengertian diferensi sosial
    • Bentuk-bentuk diferensi sosial
    • Pengertian Stratifikasi Sosial
    • Proses Stratifikasi Sosial

Pertanyaan

  1. Sebutkan 3 (tiga) jenis status sosial?
  2. Jelaskan tentang
    • Diferensiasi sosial atas etnis (suku bangsa)
    • Diferensiasi sosial berdasarkan gender
  3. Sebutkan 3 (tiga) bentuk pelapisan sosial (stratifikasi) di Masyarakat?
  4. Amati kembali isi video dengan seksama kemudian
    • Sebutkan Pengertian Status
    • Sebutkan Pengertian Status Sosial Pengertian Status Sosial
    • Sebutkan Pengertian peran sosial
    • Sebutkan Pengertian diferensi sosial
    • Sebutkan Bentuk-bentuk diferensi sosial
    • Sebutkan Pengertian Stratifikasi Sosial
    • Sebutkan 2 (dua) Proses Stratifikasi Sosial

Quiz

Status, Peran Sosial, Diferensiasi, Stratifikasi Sosial (LKPD IPS 7)

1 / 10

Berikut yang bukan merupakan faktor penyebab stratifikasi sosial adalah...

2 / 10

Pelapisan sosial dalam masyarakat terjadi karena adanya perbedaan...

3 / 10

Berikut ini yang bukan termasuk dasar diferensiasi sosial adalah...

4 / 10

Berikut yang merupakan contoh stratifikasi sosial adalah...

5 / 10

Sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang membedakan kedudukan seseorang secara vertikal (atas-bawah) disebut...

6 / 10

Perbedaan masyarakat berdasarkan suku, agama, ras, dan jenis kelamin termasuk dalam bentuk...

7 / 10

Ketika seorang guru mengajar di kelas, ia sedang menjalankan...

8 / 10

Berikut yang termasuk simbol status sosial adalah...

9 / 10

Contoh ascribed status adalah...

10 / 10

Status sosial yang diperoleh seseorang melalui usaha sendiri disebut...

Your score is

The average score is 30%

0%

Recommended For You

About the Author: SudutEdukasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *