Proses Terjadinya Bumi dan Tata Surya (LKPD Geografi X)

Proses Terjadinya Bumi dan Tata Surya. Hasil pantauan teleskop dari Bumi planet-planet terletak hampir pada satu bidang datar di sekeliling Matahari. Melahirkan perkiraan atau hipotesis atau teori yang hampir sama tentang terjadinya Tata Surya, yaitu bahwa planet-planet lahir dari matahari atau kelahiran planet dari ujud yang sama dengan matahari. Bidang datar tempat planet-planet yang hampir sebidang dengan ekuator matahari memberikan penjelasan tentang massa asal planet itu telah berputar sejak benda langit itu terbentuk.

Sebagian gas dari matahari yang terlepas dan terus-menerus berputar adalah proses awal terbentuknya bumi kita. Jadi, Bumi merupakan Sebagian gumpalan gas yang berasal dari matahari. Walaupun terlepas dari gumpalan induk, gumpalan besar tersebut tetap berputar terus-menerus mengelilingi gumpalan induk yang lebih besar yaitu matahari. Beberapa gumpalan besar lain yang terlepas dan terpisah dari gumpalan gas matahari tetap berputar sehingga mengalami proses pendinginan dan menjadi padat. Beberapa gumpalan yang mendingin dan memadat itu sekarang membentuk planet planet yang mengelilingi matahari. Yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Planet Terakhir

Planet terakhir dan terjauh ditemukan melalui rekaman teleskop ruang angkasa Spitzer yang diluncurkan 23 Agustus 2003, planet tersebut dinamai Sedna. Sebagian gumpalan tidak hanya terlepas dari planet-panet, tetapi juga bergerak berputar dan mengelilingi gumpalan induknya (planet). Bulan dan satelit adalah gumpalan yang terlepas dari planet. Walaupun saat ini Sedna merupakan planet terjauh dari pusat Tata Surya, tidak tertutup kemungkinan akan ditemukan kembali planet yang lebih jauh dari Sedna. Hal tersebut hanya akan terjadi jika kemampuan teknologi dan ilmu pengetahuan tentang astronomi selalu dikembangkan keberadaannya.

Baca juga: Gambaran Proses Terjadinya Bumi (LKPD Geografi X)

Bumi yang terjadi dari pendinginan dan pemadatan gas terus-menerus berputar. Perputaran ini menyebabkan Bumi bertambah dingin sehingga gas di atas bumi berubah menjadi cairan dan padatan. Permukaan bumi yang terdiri atas cairan dan padatan merupakan permukaan bumi yang dapat digunakan sebagai tempat dan habitat hidup manusia, hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lain. Seluruh kejadian di atas memerlukan waktu yang sangat lama. Proses terjadinya Bumi hingga menjadi tempat hidup manusia dan makhluk hidup lainnya telah terjadi berjuta-juta tahun lamanya.

Bagian inti Bumi merupakan gumpalan materi yang paling berat massanya, sedangkan kerak Bumi didominasi oleh unsur magnesium dan silikon. Inti bumi lebih didominasi oleh unsur besi dan nikel. Untuk mengukur ketebalan lapisan-lapisan penyusun kerak bumi digunakan gelombang gempa. Gelombang yang dipantulkan oleh suatu lapisan tertentu sangat tergantung pada kecepatan gelombang pada lapisan itu. Dengan menggunakan metode ini perkiraan ketebalan lapisan-lapisan penyusun kerak bumi akan dapat diketahui.

Sumber: https://www.youtube.com/@duosaudaratv3198 Asal usul terbentuknya BUMI (tata Surya)

Hipotesis Terjadinya Bumi dan Tata Surya

Beberapa hipotesis yang menjelaskan proses terjadinya Bumi dan Tata Surya sebagai berikut.

a. Hipotesis Kabut

Imanuel Kant (1724–1804), seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman, menjelaskan bahwa hipotesis solar nebula ini merupakan hipotesis yang paling tua dan paling terkenal mengenai terjadinya Tata Surya. Dijelaskannya pula bahwa matahari, Bumi, dan planet lain awalnya merupakan satu kesatuan yang berupa gumpalan kabut. Yang berputar perlahan-lahan, kemudian inti kabut menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari. Sedangkan bagian kabut di sekelilingnya membentuk planet-planet dan satelit-satelit.

b. Hipotesis Planetesimal

Teori Planetesimal yang berarti planet kecil dalam penelitian berjudul ”The Origin of the Earth” atau ”Asal Mula Terjadinya Bumi” telah dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin, seorang ahli geologi berkebangsaan Amerika Serikat, pada tahun 1916.

Dalam teori ini dikatakan awal pembentukan planet mirip kabut pijar, karena di dalam kabut itu terdapat material padat yang berhamburan yang disebut planetesimal. Setelah itu, sebuah bintang (sama dengan matahari) berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak jauh sehingga terjadi pasang naik pada permukaan matahari, dan sebagian massa matahari
tertarik ke arah bintang yang mendekat tersebut.

Ketika bintang tersebut menjauh dari matahari sebagian massa matahari jatuh dan menyatu kembali dengan matahari, tetapi sebagian yang lain berhamburan di angkasa sekitar matahari membentuk planet-planet kecilyang beredar pada orbit masing-masing.

c. Hipotesis Pasang Surut Gas

Teori ini berdasarkan hipotesis bahwa pada awal kejadiannya sebuah bintang yang hampir sama besarnya dengan matahari bergerak bersimpangan dengan matahari, dan menimbulkan pasang pada permukaan matahari. Pasang tersebut berbentuk menyerupai cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu tersebut bergerak mengelilingi matahari dan pecah menjadi sejumlah butir-butir tetesan kecil. Karena perbedaan besar kecilnya butir sehingga massa butir yang lebih besar menarik massa butir yang lebih kecil, dari proses tersebut membentuk gumpalan yang semakin besar sebesar planet-planet. Demikian seterusnya sehingga terbentuklah planet dan satelit yang ada sekarang ini. Teori ini lebih dikenal dengan nama
Hipotesis Tidal James-Jefries yang ditemukan pada tahun 1917 oleh sarjana berkebangsaan Inggris bernama James Jeans dan Herald Jeffries.

d. Hipotesis Peledakan Bintang

Teori ini menjelaskan adanya sebuah bintang sebagai kawan matahari, kemudian terjadi evolusi antara matahari dan bintang tersebut. Ada bagian yang memadat dan terjebak di dalam orbit keliling matahari, sebagian lagimeledak dan bebas di ruang angkasa. Keberadaan teori ini didukung oleh banyak ahli astronomi yang telah membuktikan adanya bintang kembar.

e. Hipotesis Kuiper

Hipotesis ini dikemukakan oleh astronom bernama Gerard P. Kuiper (1905–1973). Ia mengatakan bahwa semesta terdiri atas formasi bintang bintang, di mana dua pusat yang memadat berkembang dalam suatu awan antarbintang dari gas hidden. Pusat yang satu lebih besar daripada pusat yang lainnya dan kemudian memadat menjadi bintang tunggal yaitu matahari.

Kemudian kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil yang disebabkan oleh adanya gaya tarik dari massa yang lebih besar yang menyebabkan awan yang lebih kecil menjadi awan yang lebih kecil lagi yang disebut protoplanet.

Jika awan mempunyai ukuran yang sama akan terbentuk bintang ganda yang sering terjadi di alam semesta. Pada saat matahari memadat, ia akan menjadi begitu panas sehingga sebagian besar energi radiasi dipancarkan. Energi yang terpancar tersebut mampu mendorong gas gas yang lebih terang, seperti hidrogen dan helium, dari awan yang menyelubungi protoplanet-protoplanet yang paling dekat ke matahari.

Rincian Aktivitas Pembelajaran

  1. Baca materi pelajaran diatas dengan seksama termasuk dari sumber lain yang relevan baik buku pegangan atau sumber online lainnya.
  2. Perhatikan dan saksikan dengan baik penjelasan tentang Asal usul terbentuknya BUMI (tata Surya)  yang terkandung pada video diatas !
  3. Diskusikan dengan anggota kelompokmu yang telah dibentuk sebelumnya, mengenai
    • Planet Terakhir
    • Hipotesis Terjadinya Bumi dan Tata Surya
  4. Amati kembali isi video dengan seksama siapkan catatan kemudian amati hal-hal sebagai berikut
    • Teori kabut atau nebula

Pertanyaan

  1. Sebutkan dan jelaskan tentang planet terakhir dan terjauh yang telah ditemukan?
  2. Sebutkan 3 (tiga) hipotesis yang menjelaskan proses terjadinya Bumi dan Tata Surya?
  3. Jelaskan bagaimana teori kabut (nebula) menggambarkan proses terbentuknya tata surya dan bandingkan dengan teori planetesimal! Berdasarkan kedua teori tersebut, menurutmu teori mana yang lebih logis? Berikan alasannya.
  4. Amati kembali isi video dengan seksama kemudian jawab pertanyaan berikut
    • Sebutkan 3 tahap pembentukan matahari dan planet berdasarkan teori Nebula atau kabut?

Quiz

Proses Terjadinya Bumi dan Tata Surya (LKPD Geografi X)

Mata Pelajaran Geografi X SMA/MA

1 / 10

Hipotesis Peledakan Bintang menekankan peran supernova dalam pembentukan elemen dan tata surya. Berdasarkan pemahaman ini, bagaimana hubungan antara bintang yang meledak dengan pembentukan planet baru?

2 / 10

Proses pembentukan tata surya menurut Hipotesis Peledakan Bintang melibatkan peran dari bintang besar yang meledak dan menghasilkan materi baru di ruang angkasa. Fenomena ini menunjukkan bahwa..

3 / 10

Jika dibandingkan dengan teori kabut, teori planetesimal lebih sulit diterima karena..

4 / 10

Ilustrasi simulasi komputer menunjukkan bahwa partikel debu dalam nebula dapat menempel satu sama lain membentuk objek besar akibat gaya elektrostatik dan gravitasi. Temuan ini paling mendukung teori...

5 / 10

Berdasarkan berbagai hipotesis terbentuknya Bumi, peran gaya gravitasi sangat penting dalam proses pembentukan planet. Apa akibat yang akan terjadi jika gaya gravitasi saat itu lebih lemah daripada sekarang?

6 / 10

Jika teori kabut Kant-Laplace benar, maka urutan logis pembentukan tata surya yang paling sesuai adalah...

7 / 10

Salah satu perbedaan utama antara teori Kant-Laplace dan teori planetesimal adalah...

8 / 10

Berdasarkan teori awan debu (teori modern), Bumi dan planet lainnya terbentuk melalui proses akresi material dari piringan gas dan debu yang mengelilingi Matahari muda. Proses ini dapat dijadikan analogi yang mirip dengan...

9 / 10

Teori planetesimal menyebutkan bahwa tata surya terbentuk akibat adanya tabrakan antara matahari muda dengan bintang lain. Jika teori ini benar, perubahan struktur orbit planet dapat dijelaskan oleh...

10 / 10

Teori nebula yang dikemukakan oleh Kant dan Laplace menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari kabut gas panas yang berputar membentuk cakram. Berdasarkan pemahaman teori ini, fenomena apa di alam semesta yang dapat digunakan untuk mendukung kebenarannya?

Your score is

The average score is 0%

0%

Recommended For You

About the Author: SudutEdukasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *