Pembangunan Berkelanjutan (LKPD Geografi XII)

Pembangunan berkelanjutan bukan sebuah isu baru bagi kalian. Sebelum pembangunan berkelanjutan digaungkan, pertumbuhan ekonomi menjadi satu-satunya tujuan pembangunan yang berjalan tanpa mempertimbangkan aspek lainnya. Seiring dengan munculnya dampak lain yang ditimbulkan dari sistem pembangunan yang tidak tepat, pembangunan berkelanjutan menjadi pembahasan penting untuk menciptakan pembangunan yang tetap menjaga dan mempertahankan fisik dan biologis alam sebagai sektor penting dari proses pembangunan.

Konsep pembangunan berkelanjutan

Konsep pembangunan berkelanjutan menjadi dasar dari Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro, Brazil tahun 1992 yang dihadiri lebih dari 100 kepala negara dan 178 perwakilan pemerintah nasional. KTT tersebut menandai upaya internasional pertama untuk menyusun rencana aksi dan strategi untuk bergerak menuju pola pembangunan yang lebih berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan solusi untuk masalah degradasi lingkungan yang dibahas oleh Komisi Brundtland dalam laporan Our Common Future pada 1987.

Arti Pembangunan berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan berarti pembangunan yang memiliki keberlangsungan jangka panjang, lintas generasi, dan berupaya menyediakan sumber daya dan lingkungan yang sehat, serta cukup untuk menunjang kehidupan. Konsep pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan kesadaran mengenai tatanan sosial dalam masyarakat dengan tujuan kepentingan ekonomi. Konsep pembangunan berkelanjutan harus memiliki nilai ekonomi, moral, dan ekologi. Sebagai generasi masa kini, kita mempunyai tanggung jawab moral terhadap alam dan generasi yang akan datang. Bentuk tanggung jawab moral kita adalah dengan memberikan kesempatan generasi mendatang kesempatan yang sama untuk menikmati pembangunan berkelanjutan (Pawlowski, 2008).

Prinsip pembangunan berkelanjutan

Prinsip pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang terjadi pada generasi saat ini jangan sampai mengorbankan generasi yang akan datang dalam hal kesejahteraan sosial yang lebih rendah. Konferensi Stockholm di Swedia menghasilkan 21 konsep pembangunan berkelanjutan yang menguraikan dua hal mendasar tentang pemanfaatan sumber daya alam. Pertama, hak berdaulat terhadap sumber daya alam yang bersifat lintas batas negara. Kedua, keterkaitan eksploitasi sumber daya (yang menjadi bagian dari kegiatan pembangunan) dengan kebijakan pengelolaan lingkungan sebagai tanggung jawab negara (Gionidas, 2015).

Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses perubahan yang menyangkut seluruh aktivitas investasi, eksploitasi sumber daya, pengembangan teknologi, dan perubahan kelembagaan berada dalam keadaan selaras yang mampu meningkatkan potensi untuk generasi masa kini dan masa depan dalam memenuhi kebutuhan. Proses perubahan ini sebagai wujud strategi yang mempertimbangkan pola pembangunan dengan sumber daya alam yang dimanfaatkan serta kesejahteraan bagi generasi masa kini dan masa mendatang. Oleh karena itu, tujuan pembangunan ekonomi dan sosial harus diupayakan dengan keberlanjutan.

1) Latar Belakang Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan berakar dari gagasan mengenai keberlanjutan dalam pengelolaan hutan yang dikembangkan di Eropa sepanjang abad ketujuh belas dan kedelapan belas. Pengelolaan hutan yang berakibat pada eksploitasi berlebihan menyebabkan menipisnya sumber daya kayu di wilayah Inggris (Michelsen et al., 2016). Akibat kerusakan itu, muncul suatu pendapat tentang kegiatan menabur dan menanam pohon. Sebagai sebuah kewajiban nasional bagi setiap pemilik tanah dengan tujuan untuk mengurangi bahkan menghentikan eksploitasi berlebihan yang merusak sumber daya alam.

Pada tahun 1713, Hans Carl von Carlowitz, seorang manajer pertambangan menerbitkan buku berjudul Sylvicultura Oeconomica. Berisi tentang pengelolaan hutan yang berkelanjutan (Von Carlowitz, 2013). Dia berpendapat bahwa kayu akan sama pentingnya dengan makanan sehari-hari yang harus digunakan dengan hati-hati. Untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan kayu dan penebangan yang dilakukan. Ini akan memungkinkan penggunaan yang terus-menerus. Pendapat tersebut diikuti dengan munculnya pendekatan dalam pengelolaan hutan yang didorong dengan gagasan penggunaan sumber daya alam yang bijaksana yang kemudian disebut dengan Laporan Brundtland.

Konsep pembangunan berkelanjutan

Konsep pembangunan berkelanjutan pertama kali secara sah diperkenalkan sebagai tujuan sosial dalam Konferensi Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa yang pertama di Stockholm pada tahun 1972. Latar belakang konferensi ini dipicu oleh kekhawatiran global tentang kemiskinan yang berkepanjangan dan meningkatnya ketidakadilan sosial. Kekhawatiran ditambah dengan kebutuhan pangan serta munculnya masalah lingkungan global dan kesadaran. Bahwa ketersediaan sumber daya alam sangat terbatas untuk mendukung pembangunan ekonomi (Keiner, 2005). Pada tahun 1980,Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam mengumumkan Strategi Konservasi Alam Dunia. Yang memasukkan salah satu referensi pertama untuk pembangunan berkelanjutan sebagai prioritas global dan memperkenalkan istilah “pembangunan berkelanjutan”. Dua tahun kemudian, Piagam Dunia PBB untuk Alam menetapkan lima prinsip konservasi. Untuk mengarahkan dan menilai perilaku manusia yang memengaruhi alam. Dalam Laporan Brundtland membahas salah satu definisi pembangunan berkelanjutan yang paling banyak digunakan saat ini.

Piagam Bumi

Sejak adanya Laporan Brundtland, konsep pembangunan berkelanjutan terus berkembang melebihi kerangka antargenerasi. Yang terfokus pada tujuan “pertumbuhan ekonomi yang inklusif secara sosial dan berkelanjutan secara lingkungan”. Konferensi PBB tahun 1992 tentang Lingkungan dan Pembangunan menerbitkan Piagam Bumi. Piagam tersebut menguraikan pembangunan masyarakat global secara adil, berkelanjutan, dan damai di abad ke-21. Selanjutnya rencana Agenda 21 untuk pembangunan berkelanjutan mengidentifikasi beberapa hal. Seperti informasi, integrasi, dan partisipasi untuk membantu negara-negara dalam mencapai pembangunan yang didasarkan pada pilar-pilar yang saling bergantung. Hal ini menekankan bahwa dalam pembangunan berkelanjutan setiap orang menjadi pengguna dan penyedia informasi.

Sumber : https://www.youtube.com/channel/UC9xlJmKIoOYoMrNEcstDYeg Mengenal 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) | Panduan Lengkap

2) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) lahir dari adanya Konferensi PBB. Tentang Pembangunan Berkelanjutan di Rio de Janeiro pada tahun 2012. Tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah untuk menghasilkan serangkaian tujuan universal. Yang memenuhi tantangan lingkungan, politik, dan ekonomi yang dihadapi dunia kita. SDGs berperan dalam menggantikan Tujuan Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs). Yang dimulai pada tahun 2000 untuk mengatasi masalah kemiskinan. Warisan dan pencapaian MDGs yang telah berjalan memberikan pengalaman dan pelajaran berharga untuk mulai bekerja dengan tujuan baru. MDGs belum selesai. Melalui SDGs, tugas kita adalah bekerja keras untuk mengakhiri kelaparan, mencapai kesetaraan gender, meningkatkan pelayanan kesehatan, dan menyekolahkan setiap anak di luar sekolah dasar. SDGs juga menjadi sebuah seruan mendesak untuk mengubah dunia ke jalur yang lebih berkelanjutan (Lisbet et al., 2013).

Sustainable Development Goals (SDGs

SDGs adalah komitmen yang berani untuk menyelesaikan apa yang kita mulai, dan mengatasi beberapa tantangan yang lebih mendesak yang dihadapi dunia saat ini. Semua tujuan dalam SDGs saling terhubung, artinya kesuksesan dalam satu tujuan mempengaruhi kesuksesan tujuan lain. Berurusan dengan ancaman perubahan iklim berdampak pada bagaimana kita mengelola sumber daya alam kita yang rapuh, mencapai kesetaraan gender atau kesehatan yang lebih baik, membantu memberantas kemiskinan, dan mendorong perdamaian dan masyarakat yang inklusif akan mengurangi ketidaksetaraan dan membantu ekonomi menjadi makmur. Singkatnya, ini adalah kesempatan terbesar yang kita miliki untuk meningkatkan kehidupan generasi mendatang.

Konferensi Iklim Paris

SDGs bertepatan dengan kesepakatan bersejarah lainnya yang dicapai pada 2015 di Konferensi Iklim Paris (COP21). Bersama dengan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction, yang ditandatangani di Jepang pada Maret 2015, perjanjian ini memberikan seperangkat standar umum dan target yang dapat dicapai untuk mengurangi emisi karbon, mengelola risiko perubahan iklim dan bencana alam, dan untuk membangun kembali dengan lebih baik setelah krisis. SDGs unik karena mencakup isu-isu yang memengaruhi kita semua. Mereka menegaskan kembali komitmen internasional kita untuk mengakhiri kemiskinan secara permanen di mana-mana. Mereka ambisius dalam memastikan tidak ada yang tertinggal. Lebih penting lagi, mereka melibatkan kita semua untuk membangun planet yang lebih berkelanjutan, lebih aman, dan lebih sejahtera bagi seluruh umat manusia (Bappeda, 2016).

Baca juga: Pengertian, Paradigma, dan Indikator Pembangunan (LKPD Geografi XII)

3) Dampak Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan dalam jangka panjang dapat memberikan solusi bagaimana dunia bekerja dengan merencanakan kegiatan dan pertumbuhan ekonomi. Ada tiga hal yang menjadi prioritas keberlanjutan, yaitu planet di urutan pertama, manusia di urutan kedua, dan produksi di urutan ketiga. Pembangunan berkelanjutan yang dilakukan dengan benar akan menciptakan ketahanan lingkungan. Manfaat lain dari pembangunan berkelanjutan adalah membantu manusia mengurangi pemborosan dan memangkas biaya. Misalnya, dengan pertanian berkelanjutan akan membantu kita mengurangi pemborosan hasil pertanian, yang bisa mencapai 40 persen. Pembangunan berkelanjutan di bidang infrastruktur juga dapat membantu memenuhi kebutuhan layanan esensial masyarakat. Seperti jembatan, jalan, dan pembangkit listrik tenaga air. Dampak positif dari pembangunan adalah dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Baik dari segi kualitas fisik, turunnya angka kematian, serta meningkatkan angka kesejahteraan (Salim, 1980).

Permasalahan Pembangunan

Selain memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa mengecilkan kesempatan orang lain, permasalahan juga mencakup permasalahan yang lebih luas, seperti kemajuan ekologi, kehidupan sosial, dan ekonomi yang sangat penting bagi kemakmuran sosial semua orang. Meskipun mengakui bahwa kemajuan besar telah dicapai sejauh ini, tetapi kelemahannya secara keseluruhan masih merupakan faktor manusianya. Pembangunan yang cepat di beberapa negara berkembang telah mengurangi standar hidup yang tinggi yang memperburuk kemiskinan dan ketidaksetaraan. Ketidaksetaraan ini menyabot inklusivitas, perlindungan sosial, bahkan pembangunan berkelanjutan. Karena mengurangi minat dalam sistem kesehatan dan kerangka kerja pelatihan dalam menyeimbangkan stabilitas keuangan dan politik.

Dinamika populasi

Meskipun dinamika populasi yang tumbuh cepat dapat meningkatkan pasar tenaga kerja, hal itu juga memunculkan ketidaksetaraan yang semakin luas, baik di negara berkembang maupun negara maju. Urbanisasi yang semakin luas, pertumbuhan penduduk membengkak, dan penuaan penduduk juga meningkat pesat di negara-negara tertentu yang dapat menyebabkan tekanan signifikan pada infrastruktur nasional, keuangan publik, pendidikan, dan sistem perawatan kesehatan, mengakibatkan pengeksploitasian yang tinggi terhadap sumber daya alam dan akan cenderung mengabaikan aspekaspek lingkungan hidup. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka akan membutuhkan lahan untuk melakukan aktivitas dalam menunjang kehidupan dan memanfaatkan sumber daya alam guna memenuhi kebutuhan hidup. Eksploitasi yang berlebihan terhadap potensi alam akan menimbulkan dampak bagi kelestarian SDA dan fungsi lingkungan itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa kekeringan, pencemaran (air, tanah, udara), bencana alam (banjir, tanah longsor, dan sebagainya), serta kerusakan lainnya (Astuti & Purnomo, 2021).

4) Implementasi Pembangunan Berkelanjutan

Penerapan pembangunan berkelanjutan sudah merupakan suatu kebutuhan. Agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan telah mengubah paradigma pembangunan yang lazim hingga saat ini. Tiga komponen pembangunan berkelanjutan (lingkungan, ekonomi, dan sosial) harus membentuk satu kesatuan yang seimbang.

Adapun pondasi utama dalam pembangunan ialah kreativitas, warisan, pengetahuan, dan keragaman. Pondasi ini disebut dengan budaya. Budaya menjadi modal pengetahuan dalam sektor kegiatan ekonomi untuk membantu mendorong keberlanjutan, melalui pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan yang inklusif dan seimbang, yang beriringan dengan membangun perdamaian dan keamanan. Kegiatan budaya, dari produk, jasa, dan warisan memiliki nilainya sendiri melalui identitas, makna, dan nilai bagi kehidupan manusia sehingga menjadi dimensi yang tak terpisahkan (Asmin, 2018).

Rincian Aktivitas Pembelajaran

  1. Baca materi pelajaran diatas dengan seksama termasuk dari sumber lain yang relevan baik buku pegangan atau sumber online lainnya.
  2. Perhatikan dan saksikan dengan baik penjelasan tentang Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) yang terkandung pada video diatas !
  3. Diskusikan dengan anggota kelompokmu yang telah dibentuk sebelumnya, mengenai
    • Konsep pembangunan berkelanjutan
    • Prinsip pembangunan berkelanjutan
    • Latar Belakang Pembangunan Berkelanjutan
    • Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
    • Dampak Pembangunan Berkelanjutan
  4. Amati kembali isi video dengan seksama siapkan catatan kemudian amati hal-hal sebagai berikut
    • 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Pertanyaan

  1. Jelaskan Konsep pembangunan berkelanjutan?
  2. Sebutkan Prinsip pembangunan berkelanjutan?
  3. Sebutkan Latar Belakang Pembangunan Berkelanjutan?
  4. Sebutkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
  5. Sebutkan Dampak Pembangunan Berkelanjutan
  6. Amati kembali isi video dengan seksama kemudian jawab pertanyaan berikut
    • Sebutkan tujuan SDGs yang ke-5, ke-10 dan ke 15

Quiz

Pembangunan Berkelanjutan (LKPD Geografi XII)

Mata Pelajaran Geografi Kelas  XII SMA/MA

1 / 10

Dalam konsep pembangunan berkelanjutan, pembangunan ekonomi harus dilakukan dengan memperhatikan...

2 / 10

Salah satu ciri utama pembangunan berkelanjutan adalah...

3 / 10

Salah satu dampak negatif pembangunan yang tidak memperhatikan prinsip keberlanjutan adalah...

4 / 10

Latar belakang perlunya pembangunan berkelanjutan di negara berkembang antara lain adalah...

5 / 10

Istilah "Our Common Future" yang menjadi landasan pembangunan berkelanjutan dikeluarkan oleh...

6 / 10

Salah satu tujuan utama pembangunan berkelanjutan adalah...

7 / 10

Faktor utama yang melatarbelakangi munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah...

8 / 10

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan berkelanjutan pada sektor lingkungan adalah...

9 / 10

Tujuan utama pembangunan berkelanjutan menurut Agenda 21 adalah...

10 / 10

Konsep utama pembangunan berkelanjutan adalah...

Your score is

The average score is 90%

0%

Recommended For You

About the Author: SudutEdukasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *