Empati Siswa Penting ditumbuh Kembangkan

Bagaimana kita mengajarkan siswa untuk memiliki rasa peduli atau empati? Apakah ini memungkinkan? Mengajarkan siswa untuk peduli mungkin terasa seperti tugas yang berat bagi seorang pendidik , tetapi hal ini benar-benar mungkin untuk dilakukan. Mengembangkan empati dimulai dengan membantu anak-anak menjadi lebih sadar akan perasaan orang lain. Ketika siswa belajar mengekspresikan perasaan mereka dan memahami kebutuhan orang lain, mereka dapat berinteraksi dengan lebih baik. Hal ini membantu mereka menghindari situasi dan konflik yang tidak menyenangkan. Meskipun mengajarkan empati mungkin tampak menantang, hal ini sangat bermanfaat. Ketika siswa merasa aman dan memiliki alat untuk menyelesaikan konflik secara damai, kelas yang kita bina akan menjadi tempat untuk saling memahami dan menghormati.

Berlatih Menumbuhkan Rasa Empati

Awali Dengan Melaksanakan Diskusi

Titik awal yang bagus adalah dengan mendiskusikan mengenai empati di kelas. Ajukan beberapa pertanyaan dasar untuk mengukur apa yang sudah mereka ketahui dan sejauh mana pemahaman mereka:

  • Apa yang dimaksud dengan empati? Mengapa hal ini penting?
  • Apa saja yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan rasa empati?
  • Apa artinya menempatkan diri kita pada posisi orang lain?
  • Pernahkah Anda menyakiti perasaan seseorang? Bagaimana Anda mengetahuinya, dan apa yang Anda rasakan?

Pertanyaan-pertanyaan ini memicu percakapan penting dan mendorong siswa untuk melihat nilai empati dalam interaksi sehari-hari mereka.

Bagikan Cerita atau Pengalaman Pribadi

Untuk membantu siswa lebih memahami perasaan mengenai empati, mintalah mereka berbagi cerita saat berada didalam kelas. Ini akan membantu siswa memahami perasaan satu sama lain. Ini juga akan memudahkan mereka memahami mengapa seseorang bertindak atau bereaksi dengan cara tertentu. Semakin banyak siswa mengetahui dan memahami teman sekelasnya, semakin mudah bagi mereka untuk memahaminya.

Berjalanlah mengelilingi kelas dan mintalah setiap siswa untuk berbagi cerita. Mereka dapat membahas saat mereka menyakiti perasaan seseorang atau saat seseorang menyakiti perasaan mereka. Dorong mereka untuk menjelaskan bagaimana perasaan mereka saat itu.

Selalu “tanyakan” kepada siswa apakah mereka merasa nyaman untuk berbagi. Jika tidak, maka lanjutkan ke siswa lain yang merasa nyaman. Kita dapat meminta siswa yang tidak ingin berbagi untuk menceritakan kisah tentang seseorang yang mereka kenal. Dengan cara ini, mereka dapat berbagi tanpa membicarakan diri mereka sendiri.

Baca juga: 10 Kebiasaan Siswa yang Baik dan Efektif

Perhatikan Kondisi Perasaan pada Waktu Tertentu

Untuk membantu siswa lebih memahami emosi mereka, cobalah fokus pada perasaan siswa pada waktu. Mulailah dengan sesuatu seperti rasa malu. Minta siswa untuk memikirkan saat ketika mereka merasa malu dan minta mereka menggambar pada catatan yang menggambarkan momen tersebut.

Selanjutnya, tulis kata “malu” di papan tulis dan minta siswa menempelkan catatan tempel di sekeliling kata tersebut. Bahas gambar-gambar tersebut di kelas, dan diskusikan apa yang membuat mereka merasa seperti itu. Setiap hari, perkenalkan emosi dan ulangi prosesnya.

Kegiatan ini membangun kesadaran emosional dan dapat menciptakan “Papan Buletin Empati” yang indah yang dipenuhi dengan wawasan dan gambar mereka. Jika siswa tidak merasa nyaman untuk berbagi, dorong mereka untuk memikirkan tentang apa yang mungkin dirasakan orang lain. Mereka dapat menggambar atau menulis tentang orang tersebut.

Pelajari Kapan Harus Menunjukkan Rasa Empati

Aktivitas menyenangkan yang membantu siswa berpikir tentang empati adalah dengan memberikan beberapa skenario. Mereka dapat memutuskan apakah empati diperlukan dan menjelaskan alasannya. Berikut ini beberapa skenario yang dapat dibagikan kepada siswa.

  • Anda telah bersahabat dengan “Jodi” sejak Anda masih bayi. Sekarang Anda juga memiliki teman dekat lainnya, tetapi “Jodi” tidak senang dengan hal itu dan tidak ingin Anda berteman dengan orang baru tersebut. Teman baru Anda itu kesal. Apa yang harus Anda lakukan?
  • Seorang teman sekelas telah mengejek siswa lain. Awalnya, kegiatan itu tampak seperti kegiatan yang menyenangkan dan tidak berbahaya, tetapi sekarang jelas bahwa siswa lain itu merasa sakit hati. Siswa lain di kelas masih menganggapnya lucu. Apa yang harus Anda lakukan?
  • Sahabat karib Anda akan menginap di rumah teman pada hari ulang tahunnya pada hari Sabtu. Namun, orang tua Anda baru saja mengejutkan Anda dengan tiket konser favorit Anda pada malam itu juga. Bagaimana cara terbaik untuk mengatasinya?

Jenis pertanyaan ini membantu siswa merenungkan tindakan mereka dan memilih empati daripada konflik.

Membuat Rencana Resolusi Konflik

Belajar untuk berempati akan membantu siswa mengatasi konflik dengan teman sebayanya. Ide yang bagus adalah memberi siswa dorongan empati yang sederhana. Hal ini dapat membantu mereka berbagi perasaan saat sesuatu terjadi. Misalnya, perintahnya mungkin: “Saat kamu “mengolok olok/menghakimi/menertawakan” saya, itu benar-benar membuat saya merasa “sedih/marah.” Kemudian siswa dapat terus menjelaskan apa yang mereka ingin teman-temannya lakukan lain kali.

Jadilah Panutan Bagi Siswa

Siswa bagaikan spons yang menyerap apa pun yang mereka lihat dan dengar. Itulah mengapa guru penting untuk menjadi contoh empati dan kebaikan didalam kelas.Saat kita menangani krisis atau tantangan, lakukanlah dengan sabar. Siswa-siswa akan melihat bagaimana kita menangani saat-saat sulit. Jika kita memperlakukan orang lain dengan hormat, Siswa-siswa kita akan memperhatikannya.

Sekecil apa pun interaksinya, siswa kita akan memperhatikan bagaimana kita akan bereaksi. Alih-alih bereaksi dengan frustrasi, bereaksilah dengan tenang. Ini akan menunjukkan kepada siswa bahwa meskipun segala sesuatunya tidak selalu berjalan sesuai keinginan kita, kita masih dapat mengendalikan cara kita bereaksi terhadap berbagai hal. Cara kita memperlakukan orang lain di kelas akan menentukan bagaimana siswa kita akan memperlakukan satu sama lain.

Mengajarkan empati berarti menciptakan lingkungan kelas tempat siswa merasa aman, dipahami, dan didukung. Saat kita menunjukkan kebaikan dan empati, kita membantu menciptakan orang-orang yang peduli. Mereka akan membawa pelajaran ini kedalam hidupnya kedepan.

Recommended For You

About the Author: SudutEdukasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *