
Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Teknik Penilaian yang Tepat. Penilaian merupakan bagian penting dari pembelajaran dan memegang peranan penting dalam meningkatkan setiap perjalanan belajar siswa. Meskipun ada banyak cara untuk menilai siswa, proses tersebut terkadang terasa memakan waktu dan melelahkan.
Namun, ini adalah alat yang ampuh untuk memandu pembelajaran, memberikan umpan balik, dan membantu siswa berkembang. Bila digunakan secara sengaja dan cermat, penilaian dapat melakukan lebih dari sekadar mengukur pembelajaran; penilaian dapat meningkatkannya.
Mulailah dengan Tujuan Pembelajaran yang Jelas
Sebelum langsung membuat penilaian, ada baiknya kita mundur sejenak dan bertanya: Apa sebenarnya yang saya inginkan agar siswa ketahui atau mampu lakukan? Menetapkan target pembelajaran yang jelas dan ramah siswa menjadi dasar penilaian yang kuat. Ketika siswa memahami alasan di balik apa yang mereka pelajari, mereka cenderung akan tetap terlibat dan melacak kemajuan mereka sendiri.
Pertimbangkan untuk menuliskan tujuan pembelajaran Anda dalam pernyataan “Saya bisa” yang sederhana, konkret, dan ramah anak. Misalnya:
- “Saya dapat membandingkan dan mengontraskan karakter dalam sebuah cerita.”
- “Saya dapat memecahkan soal matematika dengan beberapa langkah menggunakan persamaan.”
- “Saya dapat menjelaskan gagasan utama sebuah teks nonfiksi.”
- “Saya dapat menjelaskan siklus air dengan menggunakan kosakata yang tepat.”
- “Saya dapat menunjukkan rasa hormat selama kerja kelompok dengan mendengarkan dan bergantian.”
- Setelah tujuan Anda jelas, akan jauh lebih mudah untuk membuat penilaian yang benar-benar mengukur apa yang ingin Anda ajarkan.
Gunakan check-in rutin untuk memandu pengajaran
Teruslah memantau siswa selama mengajar, jangan hanya di akhir. Ini akan membantu Anda mengetahui siswa mana yang memahami dan mana yang tidak, sebelum tiba saatnya menilai sesuatu. Berikut ini beberapa ide yang sangat berguna di kelas.
- Tiket keluar: Beberapa pertanyaan yang ditargetkan di akhir pelajaran dapat memberi tahu Anda banyak hal tentang apa yang sudah Anda pahami dan apa yang masih perlu diperbaiki.
- Jempol ke atas/bawah : Visualisasi mudah selama pelajaran yang memberi Anda umpan balik instan.
- Berpikir-berpasangan-berbagi : Mendorong siswa untuk menjelaskan pemikiran mereka dan membantu Anda mengukur pemahaman saat Anda berkeliling.
- Respons di papan tulis : Siswa dapat memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan dan mempresentasikannya, bagus untuk mendapatkan umpan balik instan.
- Tulisan cepat: Berikan siswa sebuah perintah dan waktu satu hingga dua menit untuk menuliskan pemikiran mereka. Ini adalah cara sederhana untuk memeriksa pemahaman dan melihat seberapa baik mereka memahami materi.
Kegiatan check-in rutin tidak hanya untuk mengumpulkan data, tetapi juga memungkinkan siswa untuk merenungkan apa yang mereka pelajari. Refleksi ini merupakan saat pertumbuhan terjadi.
Berikan Umpan Balik yang Dapat Digunakan Siswa
Umpan balik bukan hanya tentang menunjukkan apa yang benar atau salah, tetapi harus jelas dan bermanfaat serta membantu siswa memahami cara meningkatkan kemampuan. Pertimbangkan untuk tidak terlalu berfokus pada nilai dan lebih pada komentar yang mendorong siswa untuk berpikir dan merevisi. Alih-alih mengatakan “Kerja bagus” atau “Perlu perbaikan”, berikan komentar yang spesifik:
- “Anda menjelaskan langkah pertama dengan jelas, tetapi langkah kedua Anda kehilangan detail penting. Coba periksa kembali perhitungan Anda.”
- “Paragraf Anda menggunakan bukti yang bagus! Bisakah Anda menambahkan satu kalimat lagi untuk menjelaskan bagaimana paragraf tersebut mendukung argumen Anda?”
- “Pendahuluan Anda menarik perhatian dengan baik. Sekarang coba tambahkan kalimat yang menyatakan gagasan utama Anda dengan jelas.”
Lebih baik lagi, berikan waktu bagi siswa untuk melakukan sesuatu dengan umpan balik tersebut. Beri mereka kesempatan untuk merevisi, mengerjakan ulang, atau merenungkan. Di situlah pembelajaran yang sesungguhnya terjadi. Umpan balik perlu mengarah pada perubahan, jadi pastikan untuk memberi tahu siswa apa yang mereka lakukan dengan baik dan apa yang harus dikerjakan.
Pastikan Rubrik Ramah Terhadap Siswa
Rubrik dapat menjadi alat yang ampuh bagi pengajar dan siswa, tetapi hanya jika ditulis dengan cara yang dapat dipahami anak-anak. Daripada menggunakan jargon yang berat atau kategori yang tidak jelas, gunakan bahasa yang jelas dan konkret. Misalnya,
- “Ide-ide saya jelas dan terorganisir.”
- “Saya menggunakan bukti untuk mendukung pemikiran saya.”
- “Saya membuat beberapa kesalahan dalam tanda baca, tetapi maknanya masih jelas.”
Pertimbangkan untuk membuat rubrik bersama dengan kelas Anda. Saat siswa membantu menentukan seperti apa kualitas pekerjaan, mereka lebih tertarik untuk mencapai standar tersebut. Selain itu, hal ini membantu memperjelas penilaian.
Mengintegrasikan Penilaian Diri Siswa
Salah satu strategi yang sering diabaikan adalah penilaian diri siswa, tetapi hal ini lebih dari sekadar membagikan rubrik dan meminta siswa menilai diri mereka sendiri. Jika dilakukan dengan benar, ini adalah cara yang ampuh untuk menempatkan siswa sebagai pemimpin dalam pembelajaran mereka sendiri.
Penilaian diri mendorong refleksi, membangun rasa memiliki, dan membantu siswa menetapkan tujuan yang bermakna untuk pertumbuhan. Ini tidak harus rumit atau memakan waktu. Coba gunakan cara berikut:
- Pertanyaan refleksi sederhana seperti “Bagian mana dari hal ini yang sulit bagi saya?” atau “Apa lagi yang masih saya perlukan bantuannya?”
- Rubrik berkode warna yang memungkinkan siswa menyorot bagian mana yang menurut mereka termasuk dalam pekerjaan mereka.
- Lembar penetapan tujuan yang membantu siswa memutuskan apa yang harus dikerjakan selanjutnya.
Bila siswa diajarkan cara menilai diri sendiri, mereka menjadi pembelajar yang lebih baik, bukan sekadar pengambil ujian yang lebih baik.
Baca juga: Strategi Pembelajaran Aktif yang Teruji dan Benar
Bedakan Pelaksanaan Penilaian
Kita selalu membedakan instruksi—jadi mengapa tidak melakukan penilaian juga? Tidak semua siswa mengekspresikan pembelajaran mereka dengan cara yang sama. Beberapa mungkin berkembang dengan tanggapan tertulis, sementara yang lain lebih baik dengan format visual atau verbal. Pertimbangkan untuk menawarkan pilihan penilaian. Misalnya,
- Esai tertulis atau rekaman podcast
- Kuis tradisional atau infografis visual
- Garis waktu atau strip komik pendek
- Sebuah lagu/rap atau puisi yang merangkum topik
- Sebuah posting blog atau serangkaian pembaruan bergaya media sosial
Ketika siswa dapat memilih format yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka, kemungkinan besar mereka akan merasa berhasil, dan Anda kemungkinan besar akan memperoleh gambaran akurat tentang apa yang sebenarnya mereka ketahui dan pahami.
Manfaatkan hasil Belajar siswa memandu pengajaran
Setelah Anda mengumpulkan data siswa, langkah selanjutnya adalah menggunakannya untuk memandu meningkatkan pengajaran Anda. Apakah sebagian besar siswa gagal dalam ujian tersebut? Saatnya untuk mengajar ulang. Apakah beberapa siswa benar-benar unggul? Mungkin mereka siap untuk tantangan pengayaan. Sesuaikan pengajaran Anda berdasarkan apa yang berhasil (dan apa yang tidak).
Penilaian harus menjadi jalan dua arah: bukan hanya sebagai ukuran kemajuan siswa, tetapi juga sebagai refleksi atas instruksi Anda. Di sinilah alat seperti lembar kerja, bagan berkode warna, atau bahkan sekadar catatan tempel di papan klip Anda berguna. Buatlah agar mudah dikelola, tetapi juga buatlah bermakna.
Tidak ada penilaian yang cocok untuk semua orang. Yang penting adalah bersikap hati-hati, penuh pertimbangan, dan tanggap. Bila Anda menggunakan penilaian sebagai panduan dan bukan sebagai penilaian, Anda membuka peluang terjadinya pembelajaran yang nyata dan bermakna.
Jadi, lanjutkan dan pertimbangkan untuk mengubah rubrik tersebut, mencoba formatif check-in baru, atau memberi siswa sedikit lebih banyak kesempatan untuk berbicara tentang cara mereka menunjukkan apa yang mereka ketahui. Dampaknya akan sepadan. Dan dalam prosesnya, Anda tidak hanya meningkatkan hasil belajar. Anda membantu meningkatkan siswa Anda menjadi pembelajar yang reflektif, percaya diri, dan cakap dalam kehidupan.