![](https://sudutedukasi.com/wp-content/uploads/2025/01/Strategi-Menarik-Minat-Siswa-Untuk-Membaca.jpg)
Salah satu hal tersulit yang harus dihadapi seorang guru adalah melihat salah satu siswanya kesulitan membaca. Meskipun tidak ada solusi yang cocok untuk semua orang, ada beberapa strategi efektif yang dapat menjadi alternatif untuk dilakukan. Jika kita ingin membantu pembaca yang ragu-ragu berubah dari tidak menyukai perpustakaan menjadi menyukainya, kiat-kiat berikut ini bisa dapat dicoba.
Memahami Siswa yang Enggan Membaca
Apa sebenarnya yang membuat seorang anak enggan membaca? Para siswa ini bukanlah pembaca yang “buruk”—mereka hanya menunggu koneksi yang tepat untuk terhubung. Sering kali, para siswa ini mengaitkan membaca dengan rasa frustrasi atau kebosanan karena pengalaman masa lalu yang negatif.
Beberapa orang kesulitan karena mereka tidak tertarik dengan materi bacaan. Bayangkan jika seseorang memberi tahu Anda apa yang harus Anda baca, apakah Anda akan menyukainya? Yang lain tidak memiliki masalah dalam membaca, mereka hanya kesulitan memahami apa yang mereka baca, setelah mereka membacanya. Terakhir, mereka takut bahwa kemampuan membaca mereka tidak sebanding dengan teman sebayanya. Ketakutan umum ini merupakan salah satu alasan utama mengapa siswa enggan membaca.
Strategi memahami hambatan yang mereka hadapi adalah langkah pertama. Luangkan waktu untuk mengamati kebiasaan membaca mereka, dengarkan kekhawatiran mereka, dan temukan minat mereka. Membangun hubungan dan empati seputar pengalaman mereka menciptakan landasan bagi kemajuan yang berarti.
Strategi untuk Menarik Pembaca yang Enggan Membaca
Dengan mengetahui apa yang membuat beberapa pembaca ragu, Anda dapat menggunakan kiat-kiat ini untuk menarik minat mereka dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Berinteraksi dengan Berbagai Genre
Ini berarti memilih buku yang tepat. Remaja sering kali merasa enggan membaca karena buku tidak menarik dan tidak ada manfaatnya. Menemukan bahan bacaan yang menarik adalah kunci untuk menarik minat siswa seperti ini. Tujuan penggunaan buku-buku seperti ini adalah untuk merangsang minat baca siswa yang enggan membaca.
Cara yang bagus untuk mengajarkan anak-anak memilih buku yang menarik adalah dengan menggunakan metode “I PICK“ (SAYA MEMILIH).
- I – I chose the book (Saya memilih buku itu)
- P – Purpose: Why do I want to read this book? (Tujuan: Mengapa saya ingin membaca buku ini?)
- I – Interest: Does this book interest me? (Minat: Apakah buku ini menarik minat saya?)
- C – Comprehend: Do I understand what I am reading? (Memahami: Apakah saya mengerti apa yang saya baca?)
- K – Know: Know: Do I know most of the words that I am reading? (Apakah saya mengetahui sebagian besar kata yang saya baca?)
Saat menggunakan metode ini, pastikan siswa menetapkan tujuan membaca. Jika mereka memiliki tujuan membaca, mereka akan terbantu menemukan buku yang tepat untuk mereka.
Memanfaatkan Teknologi
Manfaatkan teknologi sebagai alat bantu. Ada banyak cara untuk membuat buku menjadi menarik dengan menggunakan teknologi. Siswa yang biasanya tidak menyukai buku tertentu mungkin senang membacanya di iPad atau komputer.
Buku audio dapat meringankan stres siswa yang mengalami kesulitan membaca saat menguraikan kode, sekaligus membangun keterampilan pemahaman. Aplikasi yang membuat bacaan menjadi seperti permainan atau memasangkan teks dengan visual juga dapat menjadi cara yang ampuh untuk menumbuhkan keterlibatan.
Pertimbangkan untuk memadukan perangkat teknologi dengan buku tradisional. Misalnya, mendengarkan isi buku lewat audio sambil mengikuti versi cetaknya dapat meningkatkan pemahaman dan membuat pengalaman tersebut tetap menyenangkan.
Menciptakan Lingkungan Membaca yang Positif
Ruang fisik tempat siswa membaca dapat mendorong atau menghambat minat baca. Pertimbangkan untuk menciptakan sudut yang nyaman di kelas dengan tempat duduk yang nyaman, pencahayaan yang lembut, dan berbagai buku. Menciptakan ruang seperti ini akan menarik minat siswa dan membuat membaca terasa lebih seperti kegiatan yang menyenangkan daripada mengerjakan pekerjaan rumah.
Yang tak kalah penting adalah menumbuhkan suasana yang mendukung. Cobalah untuk tidak menjadikan membaca sebagai hukuman dan memberikannya sebagai pekerjaan tambahan, saat itulah Anda akan menemukan siswa mengatakan membaca terasa seperti tugas atau hukuman. Sebaliknya, gunakan membaca sebagai waktu untuk mengembangkan diri dan menjelajahi dunia baru.
Baca juga: Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE)
Buku untuk yang Enggan Membaca: Penting Dipersonalisasi
Dalam hal membaca, tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua orang. Strategi membaca harus disesuaikan dengan minat dan kemampuan masing-masing individu. Jika Anda mengenal seseorang di kelas Anda yang menyukai dinosaurus, berikan mereka National Geographic Kids: Dinosaurs.
Jika ada siswa di kelas Anda yang menyukai olahraga, arahkan mereka ke bagian olahraga di perpustakaan sekolah. Tawarkan pilihan sesering mungkin. Biarkan siswa memilih dari sejumlah buku, meskipun pilihan mereka tidak termasuk yang Anda anggap “menantang”. Membangun kebiasaan menikmati membaca adalah hal yang utama; kelemahannya dapat menyusul kemudian.
Mendorong Kecintaan Membaca
Untuk benar-benar mendorong kecintaan membaca, hal itu tidak perlu terlalu bergantung pada kewajiban, tetapi lebih pada kegembiraan. Jadikan kegiatan membaca nyaring menyenangkan dengan membaca dengan antusias dan menghidupkan karakter-karakter dalam cerita dengan mengubah nada suara Anda. Bagikan kecintaan Anda terhadap membaca dengan membicarakan buku-buku yang Anda sukai.
Pertimbangkan untuk membuat tantangan membaca seperti program “Book-it” yang mungkin pernah Anda lakukan saat masih kecil. Saat Anda mencatat menit-menit yang Anda habiskan untuk membaca. Ini bisa menjadi tantangan yang menyenangkan. Ini bukan kompetisi di mana siswa saling berkompetisi. Sebaliknya, ini mendorong siswa untuk bekerja sama menuju tujuan bersama.
Jadilah Panutan
Bukan rahasia lagi bahwa anak-anak dipengaruhi oleh teman sebayanya. Sering kali, anak-anak enggan membaca hanya karena mereka menganggapnya “tidak keren.” Persetujuan teman sebaya merupakan atribut yang sangat penting dalam kehidupan seorang remaja.
Jika mereka menganggap membaca sebagai sesuatu yang “tidak keren” dan tidak pernah melihat teman-temannya melakukannya, maka mereka tidak akan mau melakukannya. Itulah sebabnya mengapa semua siswa harus memiliki panutan positif yang dapat memperkuat pentingnya membaca.
Tunjukkan kepada siswa Anda bahwa membaca itu penting bagi semua orang. Atlet, dokter, musisi, dan panutan lainnya suka membaca. Membaca dapat membantu mereka dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Cari tahu siapa yang mereka kagumi dan tunjukkan kepada mereka bahwa mereka juga menganggap membaca itu penting.
Menarik minat pembaca yang enggan membaca bukanlah tentang memaksa mereka untuk menemukan kecintaan pada membaca, tetapi lebih kepada membantu mereka menemukan gairah mereka. Anda dapat membantu siswa menikmati membaca dengan memahami keraguan mereka, memberi mereka kesempatan untuk melakukannya dengan baik, dan menawarkan berbagai kegiatan yang menyenangkan.
Untuk membantu memotivasi mereka yang enggan membaca, manfaatkan strategi berikut yang akan membantu membangkitkan minat mereka dan meningkatkan harga diri mereka. Menemukan buku yang membuat siswa Anda bersemangat untuk membaca adalah cara terbaik untuk membuat mereka membaca.