
Cara Tepat Memberikan Umpan Balik kepada Siswa. Salah satu dari banyak tanggung jawab mengajar adalah memberikan umpan balik yang bermakna kepada siswa. Tujuannya sederhana: untuk mendukung pembelajaran mereka dan membantu mereka berkembang.
Baik tertulis maupun lisan, umpan balik memiliki kekuatan untuk membentuk cara siswa menyikapi pembelajaran mereka.
Kuncinya adalah memberikan umpan balik yang mendorong pertumbuhan, bukan yang menghambat usaha. Berikut ini beberapa strategi untuk membuat umpan balik Anda sebagai seorang pendidik seefektif mungkin.
Gunakan Sandwich Umpan Balik
Salah satu cara terbaik untuk menyampaikan umpan balik yang membangun adalah dengan menggunakan “sandwich umpan balik.” Ini berarti memulai dengan komentar positif, membahas area yang perlu ditingkatkan, lalu menutup dengan komentar positif lainnya.
Fokusnya harus pada apa yang dilakukan siswa dengan benar, bukan hanya apa yang perlu diperbaiki. Sering kali, guru merasa tugas utama mereka adalah mengoreksi kesalahan, tetapi umpan balik paling efektif jika menyoroti kelebihan sekaligus memberikan panduan untuk perbaikan.
Jika siswa memahami apa yang sudah mereka lakukan dengan baik, mereka merasa lebih percaya diri dalam menangani area yang perlu ditingkatkan.
Pertimbangkan Kebutuhan Individu
Tidak semua siswa menerima umpan balik dengan cara yang sama, oleh karena itu penting untuk mempertimbangkan kebutuhan masing-masing siswa.
Beberapa siswa lebih sensitif dan mungkin memerlukan pendekatan yang lebih lembut, sementara yang lain merespons dengan baik kritik langsung.
Metode yang sama untuk semua orang tidak akan berhasil; menyesuaikan gaya umpan balik Anda berdasarkan kepribadian dan gaya belajar siswa akan memastikan bahwa metode tersebut efektif dan mendukung.
Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah
Berikan Umpan Balik Tepat Waktu
Waktu adalah segalanya dalam hal umpan balik. Semakin cepat siswa menerimanya, semakin relevan dan bermanfaat umpan balik tersebut.
Umpan balik yang diberikan segera (atau segera setelahnya) membantu mereka menghubungkannya langsung dengan pekerjaan mereka, sehingga lebih mudah untuk diproses dan diterapkan. Jika terlalu banyak waktu berlalu, mereka mungkin tidak ingat apa yang sedang mereka kerjakan atau mengapa umpan balik itu penting.
Gunakan Contoh yang Jelas
Salah satu cara paling efektif untuk membuat umpan balik berkesan adalah dengan menggunakan contoh. Tunjukkan kepada siswa seperti apa keberhasilan itu—esai yang bagus, soal matematika yang terstruktur dengan baik, atau laporan laboratorium yang diformat dengan benar.
Jika siswa mengalami kesulitan dengan rubrik, berikan mereka contoh untuk memperjelas ekspektasi. Saat siswa dapat membandingkan pekerjaan mereka dengan standar secara visual, mereka akan lebih memahami cara meningkatkannya.
Fokus pada Satu Keterampilan pada Satu Waktu
Saat memberikan umpan balik, cobalah untuk fokus pada satu keterampilan saja dalam satu waktu. Jika Anda membebani siswa dengan terlalu banyak koreksi sekaligus, mereka bisa merasa kewalahan. Sebaliknya, fokuslah pada satu area yang perlu ditingkatkan, sehingga mereka lebih mudah menyerap dan menerapkan umpan balik Anda.
Misalnya, jika Anda bertemu dengan kelompok membaca setiap hari, khususkan setiap sesi untuk menyempurnakan keterampilan tertentu. Metode ini memungkinkan kemajuan yang stabil tanpa frustrasi yang tidak perlu.
Melacak dan Menindaklanjuti Kemajuan Siswa
Umpan balik bukanlah peristiwa satu kali; melainkan bagian dari proses pembelajaran berkelanjutan. Melacak kemajuan siswa membuat umpan balik Anda lebih bermakna dan memungkinkan Anda untuk menindaklanjuti saran-saran sebelumnya.
Jika sebelumnya Anda mendorong siswa untuk menambahkan lebih banyak detail pada tulisan mereka, ulangi lagi di lain waktu untuk melihat seberapa baik mereka telah berkembang. Ini menegaskan bahwa umpan balik bukan hanya tentang memperbaiki kesalahan; ini tentang pertumbuhan dari waktu ke waktu.
Beberapa cara untuk melacak dan menindaklanjuti kemajuan siswa secara efektif:
- Buatlah jurnal umpan balik atau daftar periksa untuk setiap siswa, catat kelebihan, area yang perlu ditingkatkan, dan nilai ujian.
- Simpan contoh pekerjaan untuk memberikan contoh yang jelas selama diskusi dengan siswa atau orang tua.
- Mintalah siswa merenungkan umpan balik masa lalu sebelum memulai tugas baru untuk mendorong peningkatan diri.
- Gunakan konferensi untuk saling bertukar kabar, merayakan kemajuan, dan menetapkan tujuan masa depan.
Ketika siswa dapat melihat perkembangan mereka, mereka akan merasa lebih termotivasi untuk terus maju. Menyimpan catatan tidak hanya membantu mengarahkan umpan balik Anda, tetapi juga membuat konferensi lebih lancar dan lebih produktif.
Ajukan Pertanyaan yang Tepat
Saat menyampaikan umpan balik, ada baiknya untuk menanyakan (dan menjawab) pertanyaan-pertanyaan utama berikut:
- Apa yang dilakukan siswa tersebut dengan baik?
- Apa yang dapat mereka tingkatkan?
- Bagaimana pekerjaan mereka dibandingkan dengan harapan?
Pertanyaan-pertanyaan ini membantu siswa memahami posisi mereka dan langkah-langkah apa yang perlu mereka ambil untuk mencapai tujuan mereka. Anda juga dapat mendorong refleksi diri dengan bertanya, “Menurutmu, bagaimana hasilnya?” atau “Apa tantangan yang kamu hadapi?”
Hal ini membuat percakapan tetap terbuka dan memberi siswa rasa kepemilikan atas pembelajaran mereka. Ketika siswa merasa menjadi bagian dari proses pembelajaran, mereka cenderung akan terlibat dan menerapkan masukan Anda.
Jaga agar tetap mudah diatur
Terlalu banyak umpan balik bisa jadi sangat membebani. Jika kertas ujian siswa penuh dengan tinta merah, mereka mungkin tidak tahu harus mulai dari mana. Sebaliknya, pertimbangkan untuk fokus pada satu atau dua area utama dalam satu waktu.
Jika tulisan siswa perlu diperbaiki dari segi struktur, tata bahasa, atau detail, mulailah dengan memperbaiki struktur terlebih dahulu. Prioritaskan perubahan yang paling penting.
Tidak semua kesalahan perlu segera diperbaiki, beberapa hal dapat menunggu hingga putaran umpan balik berikutnya. Dengan mengelompokkannya, Anda membuat umpan balik lebih mudah ditindaklanjuti dan tidak terlalu menakutkan.
Kekuatan Umpan Balik yang Positif dan Konstruktif
Di masa lalu, umpan balik sering kali berarti menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa. Namun, pengalaman saat ini menunjukkan bahwa pendekatan yang seimbang akan memberikan hasil yang terbaik.
Dengan memadukan kritik yang membangun dengan penguatan positif, Anda dapat membangun rasa percaya diri siswa sekaligus membimbing mereka menuju perbaikan. Umpan balik bukan hanya tentang memperbaiki kesalahan, tetapi juga tentang membantu siswa mengenali potensi mereka dan mengambil langkah selanjutnya menuju kesuksesan.