
Melatih siswa untuk mengubah perilaku melalui pemantauan diri. Bayangkan sebuah kelas di mana kita tidak perlu terus-menerus menangani perilaku buruk yang dilakukan oleh siswa. Mengelola perilaku adalah salah satu bagian tersulit dalam mengajar, sehingga banyak waktu yang digunakan untuk mengingatkan siswa tentang cara berperilaku dengan baik. Namun, bagaimana jika hal itu tidak perlu dilakukan?
Bagaimana jika siswa mengetahui cara mengikuti arahan, menggunakan keterampilan berpikir kritis, dan tetap fokus selama jam belajar? Ini akan membuat suasana berjalan lebih lancar, dan siswa dapat benar-benar fokus pada pembelajaran.
Pengendalian diri memegang peranan penting dalam keberhasilan setiap siswa. Baik di tempat bermain, dalam bekerja kelompok, atau mengerjakan tugas mandiri, memiliki kemampuan untuk mengatur perilaku mereka merupakan keterampilan yang penting.
Penelitian dari psikolog sekolah, menyoroti bahwa mengajar siswa untuk memantau perilaku mereka menumbuhkan kemandirian dan membantu mereka mengembangkan keterampilan pengaturan diri lainnya dari waktu ke waktu.
Dalam panduan ini, kita akan mempelajari apa itu pemantauan diri, mengapa hal itu merupakan strategi pengelolaan kelas yang efektif, dan cara menggunakan pemodelan interaktif untuk mengajar siswa menilai dan mengelola perilaku mereka.
Apa itu Pemantauan Mandiri?
Pemantauan diri merupakan strategi proaktif yang digunakan guru untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan mengelola diri. Ini merupakan pendekatan serbaguna yang dapat disesuaikan untuk meningkatkan perilaku positif atau mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.
Pada intinya, pemantauan diri melibatkan pengajaran kepada siswa untuk mengamati dan mencatat perilaku mereka guna menentukan apakah perilaku tersebut sesuai dengan harapan. Strategi ini dapat memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari membantu siswa tetap fokus pada tugas hingga meningkatkan motivasi mereka.
Mengapa Pemantauan Mandiri Efektif?
Penelitian menunjukkan bahwa pemantauan diri dapat secara signifikan meningkatkan perilaku positif dan meningkatkan kinerja akademis. Metode ini juga menumbuhkan keterampilan penting seperti rasa percaya diri, kemandirian, dan tanggung jawab pada siswa. Selain itu, metode ini merupakan salah satu teknik manajemen diri yang paling banyak digunakan di kelas, berkat efektivitas dan kemampuan adaptasinya yang terbukti.
Mengapa Siswa Perlu Belajar Pemantauan Diri?
Pemantauan diri mendorong terjadinya kemandirian. Hal ini mengajarkan siswa untuk mengenali saat perilaku mereka menyimpang dan memperbaikinya tanpa perlu pengingat atau teguran dari guru. Hal ini juga membantu meningkatkan rasa percaya diri .
Ketika siswa belajar cara memantau diri sendiri, mereka merasa lebih mampu mengendalikan tindakan dan keputusan mereka. Mereka mulai percaya bahwa mereka dapat menangani tantangan ini, yang merupakan hal yang kita inginkan dari mereka. Terakhir, hal ini membantu meningkatkan fokus mereka dan membuat mereka lebih produktif. Dengan begitu gangguan di mana-mana, dapat diatasi dengan pemantauan diri membantu siswa tetap fokus dengan memberi mereka alat untuk memeriksa diri mereka sendiri.
Baca juga: Penilaian Diri Siswa: Alat yang Ampuh untuk Pertumbuhan
Mengajarkan Strategi Pemodelan Interaktif
Strategi pemodelan interaktif adalah cara yang sangat efektif untuk mengajarkan anak-anak keterampilan atau prosedur apa pun yang Anda ingin mereka pelajari dengan akurat. Berikut ini cara Anda dapat menggunakan pendekatan ini untuk membantu siswa memantau perilaku mereka secara teratur.
Model Cara Memeriksa Perilaku Diri Sendiri
Mulailah dengan menjelaskan kepada siswa bahwa Anda akan menjadi contoh cara memeriksa perilaku sendiri. Beri tahu mereka bahwa ini penting karena beberapa perilaku dapat mengganggu pembelajaran mereka atau pembelajaran teman sekelas mereka.
Perkenalkan gagasan tentang pemeriksaan diri dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri, “Apakah saya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan saat ini?” Dorong siswa untuk mengamati dengan saksama saat Anda mencontohkan proses ini.
Model Perilaku yang Diharapkan
Untuk membantu siswa memahami, tunjukkan contoh yang jelas tentang perilaku sasaran. Misalnya:
- Duduk di lantai, berpura-pura mendengarkan pelajaran.
- Kemudian, lihatlah sekeliling kelas atau bersikaplah tidak fokus.
- Selanjutnya, tunjuk kepala Anda (seolah sedang berpikir) dan ucapkan kata-kata untuk memeriksa diri sendiri:
“Apakah saya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan saat ini? Tidak, tidak. Saya sedang tidak fokus. Saya perlu duduk dengan tenang dan fokus pada guru saya.” Demonstrasi ini membantu siswa melihat cara mengidentifikasi perilaku yang tidak sesuai tugas dan mengarahkan kembali diri mereka.
Diskusikan Pengamatan
Setelah membuat model, mulailah berdiskusi dengan kelas. Tanyakan kepada siswa apa yang mereka perhatikan selama demonstrasi:
- “Apa yang kau lihat aku lakukan?”
- “Bagaimana saya mengingatkan diri saya untuk melakukan pengecekan mandiri?”
Tekankan gagasan bahwa memeriksa diri sendiri sepanjang hari dapat membantu mereka tetap pada jalur yang benar. Tekankan bahwa menggunakan dialog internal (berbicara kepada diri sendiri dalam hati) adalah alat yang ampuh untuk tetap fokus.
Minta Siswa Mencontohkan Perilaku
Undang beberapa siswa sukarelawan untuk mencontohkan seperti apa bentuk pemeriksaan diri, seperti yang telah Anda tunjukkan. Dorong mereka untuk menggunakan contoh mereka sendiri, asalkan mereka menunjukkan bagaimana mereka memantau perilaku mereka sendiri. Setelah itu, pimpin diskusi kelompok tentang apa yang diamati kelas:
- “Apa yang Bobby lakukan ketika dia menyadari perilakunya tidak baik?”
- “Bagaimana dia bisa berubah dari orang yang tidak fokus menjadi orang yang melakukan hal yang benar?”
Ingatkan siswa bahwa berbicara kepada diri sendiri dan melakukan pemeriksaan diri sepanjang hari akan membantu mereka memperoleh pengendalian diri yang lebih besar.
Tantangan Siswa untuk Memantau Diri Sendiri
Sebelum pelajaran berikutnya, tantang siswa untuk menggunakan strategi pemantauan diri. Setelah itu, tanyakan apakah ada yang sudah mencobanya dan bagaimana hasilnya bagi mereka.
Dorong relawan untuk menunjukkan seperti apa strategi tersebut saat mereka duduk dengan tenang dan memeriksa diri sendiri. Bahas bagaimana mereka menyadari bahwa mereka tidak mengerjakan tugas dengan baik dan bagaimana mereka kembali ke jalur yang benar. Contoh-contoh ini akan sangat membantu bagi siswa yang masih belajar menggunakan strategi tersebut secara efektif.
Mengajarkan siswa untuk memantau perilaku mereka sendiri mengurangi perlunya intervensi terus-menerus. Seiring waktu dan latihan, siswa akan mampu mengelola perilaku mereka, yang mengarah pada peningkatan signifikan dalam tindakan yang tepat dan penurunan gangguan di kelas.