Mengenal Gejala Kelelahan Pada Guru

Banyak guru begitu banyak berinvestasi pada siswanya, pelajaran mereka, dan mengelola kelas dengan baik, sehingga mereka tidak menyadari saat kelelahan mulai melanda, dan apa yang dulu terasa memuaskan, kini terasa sangat berat.

Kelelahan pada guru bukan sekadar merasa sedikit lelah atau stres, tetapi kelelahan yang mendalam dan terus-menerus yang menguras energinya. Kelelahan ini mempengaruhi suasana hati, motivasi, dan kemampuan guru untuk menemukan kegembiraan dalam hal-hal yang pernah dialami.

Di sini kita akan melihat bagaimana kita sebagai guru dapat mengenali kelelahan, dan yang lebih penting bagaimana kita dapat mengatasinya dan mendapatkan kembali gairah yang pernah kita miliki terhadap karier yang kita cintai.

Mengenali Kelelahan pada Diri Sendiri

Kelelahan tidak terjadi dalam semalam; kelelahan itu terbentuk seiring waktu. Awalnya, kita mungkin mengabaikan tanda-tandanya sebagai “minggu yang buruk” atau berpikir, “Ini hanya saat-saat seperti itu.” Namun, jika gejala-gejala ini berlanjut, inilah saatnya untuk mundur selangkah dan memeriksa diri sendiri.

Anda Merasa Lelah

Tidak dapat dipungkiri bahwa mengajar itu melelahkan, tetapi kelelahan yang parah terasa berbeda. Ini adalah jenis kelelahan yang tidak dapat disembuhkan dengan tidur—seperti kelelahan parah yang dialami sebagian orang selama kehamilan. Anda bangun dalam keadaan lelah seperti saat Anda pergi tidur, dan bahkan tugas yang paling sederhana, seperti mengoreksi makalah atau merencanakan pelajaran, terasa sangat berat.

Tidak Memiliki Kesabaran

Jika kita merasa kesal karena hal-hal kecil yang sebelumnya tidak pernah mengganggu kita, maka ada kemungkinan besar kita sedang mengalami kelelahan. Meningkatnya rasa kesal merupakan tanda bahwa kita kehabisan tenaga, dan kita perlu mengisi ulang atau memperbaharui tenaga.

Berjuang untuk Tetap Termotivasi

Kita dulunya memiliki energi yang tak terbatas, tetapi sekarang, sekadar menjalani hari terasa seperti sebuah prestasi. Jika kita melakukan hal yang sangat minim hanya untuk bertahan hidup, kelelahan mungkin menjadi penyebabnya.

Terus-menerus Merasa Tidak Sehat

Stres berdampak buruk pada tubuh kita. Jika kita merasa sering mengalami sakit kepala, sakit perut, atau rasa sakit dan nyeri lainnya, itu adalah cara tubuh memberi tahu kita bahwa sudah waktunya untuk beristirahat jika kita kelelahan.

Baca juga: Stres Guru dan Bagaimana Cara Mengelolahnya

Mengenali Kelelahan Guru Lain

Terkadang, kelelahan guru lebih mudah dikenali pada orang lain daripada pada diri kita sendiri. Mungkin teman guru terdekat dengan kita tiba-tiba menarik diri, atau seorang kolega yang selalu penuh ide kini tampak tidak bersemangat. Berikut ini beberapa tanda yang perlu diperhatikan.

  • Mereka selalu mudah tersinggung
  • Mereka pesimis karena selalu terlihat melampiaskan kekesalan
  • Mereka sering menelepon dan bilang sakit
  • Terjadi penurunan kualitas kerja mereka
  • Mereka mengisolasi diri dari rekan kerja lainnya
  • Mereka tampak menarik diri atau tidak terlibat

Jika kita melihat perubahan ini pada sesama guru, tanyakan pada mereka. Terkadang, sekadar mengetahui bahwa orang lain mengerti dapat membuat perbedaan besar.

Cara Mengatasi Kelelahan Guru

Mengalami kelelahan mengajar tidak berarti kita tidak ahli dalam apa yang kita lakukan, dan itu tentu saja tidak berarti kita harus berhenti mengajar. Namun, itu berarti sesuatu perlu diubah. Berikut cara untuk mengambil kembali kendali.

Dengarkan Tubuh Anda

Jika Anda stres, kemungkinan besar tubuh Anda juga akan mengalaminya. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mendengarkan tubuh Anda. Jika Anda butuh lebih banyak tidur, tidurlah lebih awal. Jika Anda tidur terlalu banyak, bangunlah dan berolahragalah. Ini adalah hal pertama yang perlu diperhatikan agar Anda merasa lebih baik.

Berhati-hatilah

Cobalah untuk terhubung kembali dengan diri Anda sendiri, ini berarti meluangkan waktu sejenak untuk menikmati momen tersebut. Kita hidup di dunia yang serba cepat di mana selalu ada sesuatu yang perlu dilakukan, dan jika Anda ingin terlibat dengan siswa Anda, maka Anda harus dapat terlibat dengan diri Anda sendiri terlebih dahulu.

Lepaskan dan Renungkan

Terkadang yang Anda butuhkan untuk merasa lebih baik adalah mengeluarkan perasaan Anda. Cobalah menuliskannya di jurnal atau buat blog guru. Banyak guru yang merasakan hal yang sama seperti Anda, jadi Anda tidak hanya membantu diri sendiri tetapi juga membantu orang lain.

Tetapkan Batasan

Tetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, seperti menjawab email kantor setelah jam sekolah, menilai dan merencanakan pelajaran setelah jam tertentu, dan mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak Anda sukai. Lindungi waktu Anda di luar sekolah, karena itu milik Anda.

Prioritaskan Perawatan Diri Sendiri

Berikan diri Anda izin untuk beristirahat, mengisi ulang tenaga, dan melakukan hal-hal yang membuat Anda merasa senang. Baik itu membaca buku, berolahraga, atau sekadar tidak melakukan apa pun, jadikanlah itu prioritas.

Mencari Saran

Tidak apa-apa untuk meminta bantuan dan mendapatkan saran. Ingat, beberapa guru telah menekuni profesi ini selama 30 tahun. Mereka adalah guru yang harus Anda ajak bicara. Mereka telah melalui banyak hal dan dapat memberi Anda kiat-kiat khusus tentang cara mengatasi perasaan Anda.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional karena Kelelahan

Terkadang, kelelahan mencapai titik di mana perawatan diri dan perubahan kecil tidaklah cukup. Jika Anda terus-menerus merasa kewalahan, cemas, atau putus asa, pertimbangkan untuk menghubungi terapis atau administrator untuk mendapatkan dukungan. Tidak ada salahnya meminta bantuan. Kesejahteraan Anda sama pentingnya dengan siswa Anda.

Mengenali kelelahan guru merupakan langkah awal untuk mengatasinya. Jika Anda dapat mengenali tanda-tandanya, Anda dapat segera mengatasi perasaan tersebut. Apa pun profesi Anda, akan ada beberapa rintangan atau hambatan yang harus Anda atasi. Namun, dengan sedikit mencintai diri sendiri, Anda dapat memulihkan dan memperbarui semangat Anda untuk menjadi guru yang efektif.

Recommended For You

About the Author: SudutEdukasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *