Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan IX

Pengajar praktik (PP) dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Adalah pendamping utama bagi calon guru penggerak (CGP) selama masa pendidikan, yang umumnya berlangsung selama 6 hingga 9 bulan. Merupakan bagian penting dari ekosistem PGP, bersama dengan fasilitator dan instruktur, dan memiliki peran strategis dalam memastikan keberhasilan program.

Kepala UPTD SMPN 3 Sinjai (Drs. Bahtiar B., M.Pd) adalah pendamping calon guru penggerak (CGP) sebagai pengajar praktik pada angkatan 9 tahun 2024 Kabupaten Sinjai.

Tugas utama pengajar praktik meliputi:

  1. Mendampingi CGP secara individu maupun kelompok, baik selama pelatihan daring, lokakarya, maupun pendampingan di sekolah masing-masing.
  2. Memberikan coaching dan umpan balik (feedback) secara rutin kepada CGP. Terkait praktik pembelajaran, pengembangan kepemimpinan, dan pelaksanaan aksi nyata di sekolah.
  3. Memfasilitasi proses refleksi dan rencana tindak lanjut untuk peserta, baik dalam sesi pendampingan individu maupun lokakarya bulanan.
  4. Mencatat perkembangan peserta selama proses pendidikan dan membuat laporan capaian perkembangan CGP.
  5. Berbagi praktik baik, menjadi narasumber, serta membantu CGP mengatasi tantangan baik secara teknis maupun psikologis selama menjalani program.
  6. Memberikan motivasi dan membantu menjaga semangat CGP agar dapat menyelesaikan program dengan baik.

Kualifikasi dan kemampuan yang harus dimiliki PP

  1. Memiliki pengalaman dan kemampuan dalam memimpin, mendampingi, serta mementorkan guru lain.
  2. Mampu memberikan evaluasi, saran, dan masukan terhadap performa serta kinerja guru yang didampingi.
  3. Memiliki komitmen, rencana, dan jadwal pendampingan yang sistematis.
  4. Mampu menjaga komunikasi yang baik dan menjadi partner bagi CGP dalam mengurai masalah yang dihadapi selama pendidikan.

Proses seleksi PP yang diikuti Kepala UPTD SMPN 3 Sinjai (Drs. Bahtiar B., M.Pd) dilakukan secara ketat, mulai dari seleksi administrasi, pengisian esai, seleksi mengajar, wawancara, hingga pembekalan materi sebelum bertugas secara resmi.

Manfaat menjadi pengajar praktik

  1. Mengembangkan kompetensi kepemimpinan dan pedagogi.
  2. Mendapatkan pengalaman belajar dan berbagi praktik baik.
  3. Berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan guru di Indonesia

Pengajar praktik bukan hanya mendampingi secara teknis, tetapi juga secara psikologis, menjadi role model, dan garda terdepan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui penguatan karakter dan kepemimpinan guru penggerak

Bagaimana pengajar praktik mendampingi calon guru penggerak

Pengajar praktik mendampingi calon guru penggerak (CGP) secara intensif selama program berlangsung, dengan peran utama sebagai mentor, coach, dan fasilitator yang memastikan CGP berkembang optimal dalam kepemimpinan pembelajaran. Berikut cara pengajar praktik mendampingi CGP selama program:

Pendampingan Individu dan Kelompok

Pengajar praktik melakukan pendampingan baik secara individu maupun kelompok, termasuk kunjungan langsung ke sekolah tempat CGP mengajar. Dalam pendampingan individu, PP berdiskusi, memberikan coaching, serta membantu CGP mengimplementasikan materi pelatihan ke dalam aksi nyata di sekolahnya. Kunjungan ini juga memungkinkan pengajar praktik memahami konteks lingkungan kerja CGP sehingga strategi pendampingan bisa disesuaikan.

Fasilitasi Lokakarya Bulanan

Setiap bulan, pengajar praktik memfasilitasi lokakarya yang menjadi wadah diskusi, konfirmasi pemahaman, problem solving, dan berbagi praktik baik antar CGP. Pengajar praktik berperan sebagai narasumber untuk memperkuat pengetahuan dan pemahaman materi yang dipelajari CGP.

Memberikan Umpan Balik dan Evaluasi

Pengajar praktik secara rutin mengevaluasi perkembangan CGP, memberikan umpan balik konstruktif atas praktik pembelajaran dan kepemimpinan yang dilakukan, serta membantu CGP merefleksikan proses dan hasil belajar mereka.

Membantu Proses Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut

Pengajar praktik memfasilitasi proses refleksi, baik secara daring maupun luring, dan membantu CGP menyusun rencana tindak lanjut untuk pengembangan diri dan praktik pembelajaran di sekolah.

Dukungan Psikologis dan Motivasi

Selain pendampingan teknis, pengajar praktik juga memberikan dukungan psikologis, menjaga semangat, dan membantu CGP menghadapi tantangan, termasuk berkomunikasi dengan keluarga CGP jika diperlukan untuk memastikan dukungan penuh selama program.

Komunikasi Intensif

Pengajar praktik menjaga komunikasi yang intens melalui berbagai media, seperti grup WhatsApp, pertemuan daring, dan kunjungan langsung, sehingga CGP selalu dapat bertanya, mengonfirmasi, dan berkonsultasi terkait permasalahan yang dihadapi.

Pelaporan Perkembangan

Pengajar praktik bertanggung jawab membuat laporan capaian perkembangan CGP sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi program.

Dengan peran yang komprehensif ini, pengajar praktik menjadi partner utama CGP, tidak hanya dalam aspek akademik dan profesional, tetapi juga dalam pengembangan karakter dan kepemimpinan sebagai guru penggerak di sekolah dan komunitasnya

Baca juga: Lokakarya 7 dan Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Sinjai

Tantangan utama pengajar praktik saat mendampingi CGP

Tantangan utama yang dihadapi pengajar praktik saat mendampingi calon guru penggerak (CGP) meliputi beberapa aspek penting berikut:

Manajemen Waktu dan Beban Kerja

CGP menjalani program selama 6 bulan bersamaan dengan tugas utama sebagai guru di sekolah. Banyaknya tugas, laporan, dan aksi nyata yang harus diselesaikan seringkali membuat CGP kewalahan, sehingga pengajar praktik harus membantu mereka mengatur waktu dan prioritas agar tidak kehilangan semangat atau bahkan putus asa.

Pendampingan Psikologis dan Motivasi

Selain pendampingan teknis, pengajar praktik juga harus memberikan dukungan psikologis untuk menjaga motivasi CGP. Tantangan seperti turunnya semangat, keputusasaan, dan kurangnya dukungan keluarga kadang muncul, sehingga pengajar praktik perlu membangun komunikasi yang baik dan menjadi mitra diskusi yang solutif.

Mengelola Perbedaan Karakter dan Kompetensi CGP

Setiap CGP memiliki latar belakang, pengalaman, dan tingkat kepercayaan diri yang berbeda. Ada yang sudah kreatif dan komunikatif, namun ada juga yang masih kurang percaya diri atau mengalami resistensi terhadap perubahan di sekolah. Harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan pendekatan dengan karakter masing-masing CGP.

Pendampingan dalam Implementasi Aksi Nyata

Pengajar praktik harus membantu CGP menerjemahkan materi pelatihan ke dalam praktik di sekolah. Ini membutuhkan kunjungan langsung, pemahaman terhadap konteks sekolah, serta kemampuan memberikan umpan balik yang membangun dan relevan dengan kondisi nyata.

Kolaborasi dengan Pihak Sekolah dan Komunitas

Lokakarya dan pendampingan sering melibatkan kepala sekolah, pengawas, hingga dinas pendidikan. Pengajar praktik harus mampu membangun komunikasi dan kolaborasi yang efektif dengan berbagai pihak untuk mendukung keberhasilan CGP.

Pengembangan Diri dan Kompetensi Pengajar Praktik

Tugas ini menuntut terus mengasah kemampuan coaching, komunikasi interpersonal, dan adaptasi terhadap dinamika pendidikan. Mereka juga harus siap belajar dari pengalaman dan tantangan yang dihadapi selama proses pendampingan.

Dengan tantangan-tantangan tersebut, peran pengajar praktik menjadi sangat strategis dalam memastikan CGP mampu menyelesaikan program dengan baik dan berkembang menjadi pemimpin pembelajaran di sekolahnya.

Recommended For You

About the Author: SudutEdukasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *