
Pergerakan Kebangsaan Menuju Kemerdekaan. Bangsa Indonesia sadar berbagai penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu. Salah satu penyebab kegagalannya adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan. Kalian ingat lagi beberapa perjuangan bangsa Indonesia di berbagai daerah. Bagaimana seandainya para tokoh seperti Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Pattimura, Sultan Hassanudin dan para tokoh lainnya bersatu mengusir penjajah? Tentu Belanda akan mudah ditaklukkan.
Corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari yang bersifat kedaerahan, menuju perjuangan yang bersifat nasional. Bangsa Indonesia telah menemukan identitas kebangsaan sebagai pengikat perjuangan bersama. Paham kebangsaan atau nasionalisme telah tumbuh dan menjelma menjadi sarana perjuangan yang sangat kuat
Perkembangan Organisasi Pergerakan di Indonesia pada Masa Penjajahan
Indonesia menjadi salah satu bangsa yang dijajah dan ditindas. Ini membuat masyarakat semakin gencar untuk melakukan perlawanan. Perlawanan rakyat Indonesia telah dimulai sejak penjajahan Hindia Belanda. Perlawanan yang dilakukan masih bersifat kedaerahan. Paham kebangsaan atau nasionalisme kemudian tumbuh dan menjelma menjadi sarana perjuangan yang sangat kuat.
Proses menuju kemerdekaan Indonesia melalui berbagai tahap, salah satunya dengan kemunculan berbagai perkumpulan masyarakat atau organisasi untuk menghadapi penjajah. Pergerakan untuk menentang penjajah masih bersifat kedaerahan hingga pada tahun 1908 mulai lahir organisasi modern. Bangsa Indonesia sadar, salah satu penyebab kegagalan adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan. Untuk mengetahui berbagai perlawanan rakyat Indonesia demi memperjuangkan kemerdekaan, perhatikan uraian berikut ini:
Faktor Penyebab Pergerakan Nasional
Pergerakan nasional menjadi wujud protes atas penindasan kaum kolonial kepada rakyat di Indonesia. Para pemuda dari berbagai daerah berikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 sebagai salah satu bukti persatuan rakyat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan. Ikrar tersebut merupakan tekad untuk memulai jalan baru mengusir penjajah melalui perjuangan pergerakan nasional. Mengapa para pemuda menggelorakan pergerakan nasional? Apa yang melatarbelakangi pergerakan nasional di kalangan rakyat Indonesia? Untuk mengetahui lebih jelas, simak bacaan
berikut ini.
Organisasi Pergerakan Nasional
Organisasi pergerakan nasional merupakan wadah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mencapai kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Berbeda dengan perlawanan sebelumnya yang bersifat kedaerahan dan menggunakan senjata, pergerakan nasional yang dimulai awal abad ke-20 ini dilakukan melalui organisasi modern dengan strategi politik, pendidikan, dan ekonomi
Organisasi Pergerakan Nasional Utama
- Budi Utomo (1908) Organisasi modern pertama yang didirikan oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dan dr. Sutomo bersama mahasiswa STOVIA. Fokus pada pendidikan dan kebudayaan, kemudian berkembang ke bidang politik. Tanggal berdirinya (20 Mei) diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional
- Sarekat Islam (1912) Awalnya bernama Sarekat Dagang Islam (1905) yang didirikan Haji Samanhudi untuk melindungi pedagang Muslim. Dibawah HOS Cokroaminoto, berkembang menjadi organisasi massa pertama dengan jutaan anggota. Terpecah menjadi SI Putih dan SI Merah tahun 1921
- Indische Partij (1912) Didirikan oleh “Tiga Serangkai” (Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara, dan dr. Cipto Mangunkusumo). Organisasi pertama yang secara terbuka menuntut kemerdekaan Indonesia. Dilarang Belanda tahun 1913 dan para pendirinya diasingkan
- Perhimpunan Indonesia (1925) Awalnya bernama Indische Vereeniging (1908) yang didirikan mahasiswa Indonesia di Belanda. Dibawah Mohammad Hatta, berubah menjadi organisasi politik yang radikal dengan majalah “Indonesia Merdeka”
- Partai Nasional Indonesia (1927) Didirikan oleh Soekarno dengan asas self-help, non-kooperasi, dan marhaenisme. Menjadi partai massa yang membuat Belanda khawatir hingga akhirnya dibubarkan dan Soekarno ditangkap
- Muhammadiyah (1912) Didirikan KH Ahmad Dahlan dengan fokus pada pendidikan dan pemurnian ajaran Islam. Masih aktif hingga sekarang
- Taman Siswa (1922) Lembaga pendidikan yang didirikan Ki Hajar Dewantara dengan sistem “among” (Ing ngarsa sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani)
Pergerakan pada Zaman Pendudukan Jepang
Bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menang gapi kebijakan Jepang. Propaganda Jepang sama sekali tidak memengaruhi para tokoh perjuangan untuk percaya begitu saja. Bagaimanapun, mereka sadar bahwa Jepang adalah penjajah. Bahkan, mereka sengaja memanfaatkan
organisasi-organisasi pendirian Jepang sebagai alat untuk meraih Indonesia merdeka. Beberapa bentuk perjuangan pada zaman Jepang adalah sebagai berikut.
Memanfaatkan Organisasi Bentukan Jepang
Kelompok ini sering disebut kolaborator karena mau bekerja sama dengan penjajah. Sebenarnya, cara ini bentuk perjuangan diplomasi. Tokohtokohnya adalah para pemimpin Putera, seperti Sukarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. Mereka memanfaatkan Putera sebagai sarana komunikasi dengan rakyat. Akhirnya, Putera justru dijadikan para pemuda Indonesia sebagai ajang kampanye nasionalisme. Pemerintah Jepang menyadari hal tersebut dan akhirnya membubarkan
Putera dan menggantinya dengan Barisan Pelopor. Sama seperti Putera, Barisan Pelopor yang dipimpin Sukarno ini pun selalu mengampanyekan perjuangan kemerdekaan.
Gerakan Bawah Tanah
Larangan pendirian partai politik pada zaman Jepang mengakibatkan sebagian tokoh perjuangan melakukan gerakan bawah tanah. Gerakan bawah tanah merupakan perjuangan melalui kegiatan-kegiatan tidak resmi tanpa sepengetahuan Jepang (sembunyi-sembunyi). Tokoh-tokoh yang ma suk dalam garis pergerakan bawah tanah adalah Sutan Sjahrir, Achmad Subarjo, Sukarni, A. Maramis, Wikana, Chairul Saleh, dan Amir Syarifuddin. Mereka terus memantau Perang Pasifik melalui radio-radio bawah tanah. Pada saat itu, Jepang melarang bangsa Indonesia memilikipesawat komunikasi. Kelompok bawah tanah inilah yang sering disebut golongan radikal/keras karena mereka tidak mengenal kompromi
dengan Jepang.
Perlawanan Bersenjata
Selain itu, terdapat perlawanan ber senjata yang dilakukan bangsa Indonesia di antaranya sebagai
berikut:
- Perlawanan Rakyat Aceh menentang peraturan-peraturan Jepang.
- Perlawanan Singaparna, Jawa Barat menentang seikerei yakni menghormati Kaisar Jepang
- Perlawananan Indramayu, Jawa Barat menolak pungutan padi yang terlalu tinggi
- Perlawanan Peta di Blitar, Jawa Timur. Perlawanan Peta merupakan per lawanan terbesar yang dilakukan rakyat Indonesia pada masa pendudukan Jepang
Baca juga : Keragaman Alam Indonesia (LKPD IPS 8)
Bagaimana Proses Pelaksanaan Kemerdekaan Indonesia?
Propaganda Jepang berhasil memengaruhi masyarakat Indonesia. Jepang memberikan janji manis untuk membebaskan bangsa Indonesia dan penjajahan Belanda sehingga Jepang mulai mendapat simpati rakyat. Kebijakan pemerintahan Jepang menyebabkan ruang gerak perlawanan bangsa Indonesia semakin dibatasi. Bahkan Jepang melarang dan membubarkan semua organisasi pergerakan politik yang pernah ada di masa kolonial Belanda.
Jepang memanfaatkan rakyat dan tokoh-tokoh Indonesia untuk dapat memberikan dukungan terhadap kekuasaan Jepang di Indonesia. Akibatnya timbul berbagai sikap dan kelompok di lingkungan para tokoh pergerakan nasional. Kelompok pertama adalah kelompok yang masih mau bekerjasama dengan Jepang, tetapi tetap menggelorakan pergerakan nasional. Sedangkan kelompok kedua adalah mereka yang tidak mau bekerjasama dengan pemerintah Jepang, sehingga melakukan gerakan bawah tanah.
Pengeboman Kota Hirosima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 memberikan pengaruh besar dalam tatanan dunia. Tokoh yang berperan salah satunya Pilot Paul Warfield Tibbets, bersama dengan pesawat Enola Gay. Karena peristiwa tersebut, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu pada tanggal 2 September 1945. Peristiwa pengeboman tersebut menjadi awal persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pada masa akhir pendudukan Jepang terjadi revolusi politik di Indonesia, yakni kemerdekaan Indonesia. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 menjadi momen penting perjalanan sejarah Indonesia selanjutnya. Kemerdekaan telah membawa perubahan masyarakat dalam segala bidang.
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Kedudukan Jepang semakin terdesak oleh Sekutu dalam Perang Dunia II di Asia Pasifik. Pusat-pusat militer strategis Jepang telah diduduki Sekutu. Kekalahan Jepang hanya tinggal menunggu waktu. Akan tetapi, Jepang masih terus melakukan perlawanan terhadap Sekutu. Jepang mencari dukungan kepada bangsa-bangsa yang diduduki dengan memberikan janji kemerdekaan.
Pada tanggal 7 September 1944, Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia. Janji dikemukakan di depan Parlemen Jepang, dengan tujuan untuk menarik simpati Indonesia. Sebagai pembuktiannya, ia mengijinkan pengibaran bendera merah putih di kantor-kantor, tetapi harus berdampingan dengan bendera Jepang.
Kondisi Jepang yang semakin terdesak oleh Sekutu justru menguntungkan bangsa Indonesia. Jepang akhirnya memberikan kesempatan bangsa Indonesia mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Bagaimana proses kemerdekaan Indonesia? Kamu dapat menyimak informasi di bawah ini.
Pembentukan BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945, panglima pemerintahan di Jawa Jenderal Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosokai. BPUPKI bertujuan untuk menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan persiapan kemerdekaan Indonesia.
BPUPKI terdiri dari 63 orang, di dalamnya terdapat perwakilan Cina, Arab, dan Indo, serta 7 orang Jepang. Pada tanggal 29 April 1945 pengurus BPUPKI dibentuk dengan ketuanya Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat. Sidang BPUPKI bertujuan untuk merumuskan dasar negara dan Undang Undang Dasar negara Indonesia.
- Sidang Pertama (29 Mei 1945-1 Juni 1945). Sidang pertama tanggal 29 Mei 1945-1 Juni 1945 dalam persidangan adalah merumuskan dasar negara, membahas bentuk negara Indonesia serta filsafat negara “Indonesia Merdeka”. Berikut merupakan draf dasar negara yang diajukan oleh tokoh besar Indonesia. Sidang pertama belum menemukan titik temu kesepakatan akhirnya dibentuklah Panitia Sembilan. Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan merumuskan dasar negara yang kemudin dikenal sebagai Piagam Jakarta.
- Sidang Kedua (10 Juli 1945-17 Juli 1945) Sidang kedua membahas tentang wilayah NKRI, kewarganegaraan Indonesia, rencana Undang-Undang Dasar (UUD), ekonomi, keuangan, bela negara, pengajaran. BPUPKI membentuk panitia kecil yang beranggotakan 19 orang untuk mempercepat kerja sidang. Panitia ini bernama Panitia Perancang UUD yang diketuai Ir. Sukarno. Panitia ini menyepakati Piagam Jakarta dijadikan sebagai inti pembukaan UUD. Panitia Perancang UUD juga membentuk panitia lebih kecil beranggotakan tujuh orang yang diketuai oleh Soepomo untuk merumuskan batang tubuh UUD.
Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan. Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritzu Zyumbi Inkai sebagai ganti BPUPKI yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Tugas utama PPKI adalah mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan keperluan pergantian kekuasaan.
Pada tanggal 9 Agustus Jenderal Terauchi memanggil 3 tokoh nasional yakni Ir. Sukarno, Drs.Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Widyodiningrat. Mereka bertiga dipanggil ke Saigon/Dalat Vietnam untuk menerima informasi tentang kemerdekaan Indonesia. Pelaksanaan kemerdekaan akan dapat dilakukan dengan segera. Wilayah Indonesia adalah seluruh wilayah bekas jajahan Hindia Belanda.
Peristiwa Rengasdengklok
Pada tangan 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, oleh karena itu, peristiwa tersebut disambut haru oleh pejuang bangsa Indonesia. Muncul perbedaan pendapat tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan. Tokoh Pemuda tidak setuju terhadap tokoh pejuang kemerdekaan seperti Ir.Soekarno, Moh Hatta, dan Ahmad Subarjo dan mendesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Para pemuda termasuk Sultan Syahrir menganggap PPKI adalah bentukan Jepang. Sehingga Proklamasi kemerdekaan adalah dengan kekuatan sendiri, terbebas dari pengaruh Jepang.
Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Perumusan teks proklamasi dilaksanakan di rumah Laksamana Maeda karena dianggap tempat yang aman dari ancaman militer Jepang, karena Maeda adalah Kepala Kantor Penghubung Angkatan Laut di daerah kekuasaan Angkatan Darat. Di kediaman Maeda itulah rumusan teks proklamasi disusun. Sukarni, Mbah Diro, dan BM. Diah dari golongan muda hadir dalam pertemuan itu untuk menyaksikan perumusan teks proklamasi. Berdasarkan pembicaraan antara Sukarno, Hatta, dan Ahmad Soebardjo, diperoleh rumusan teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Sukarno
Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan
Upacara proklamasi dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 tepat pada pukul 10.00 waktu Jawa, saat ini 10.10 WIB. Bendera pusaka dijahit sendiri oleh Fatmawati, istri Sukarno. Teks proklamasi tersebut diketik oleh Sayuti Melik. Pelaksanaan upacara dilakukan di rumah Sukarno di Jl. Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta. Kelompok pemuda yang cukup berperan dalam penyebarluasan berita proklamasi adalah kelompok Sukarni. Seluruh alat komunikasi dipergunakan, seperti pengeras suara, pamflet, bahkan mobil-mobil dikerahkan ke seluruh Jakarta. Penyebaran berita proklamasi tidak terbatas melalui udara, tetapi juga melalui pers dan selebaran-selebaran kertas. Peran buruh kereta api sangat besar dalam membawa berita proklamasi melalui surat-surat selebaran.
Rincian Kegiatan Pembelajaran
- Baca materi pelajaran diatas dengan seksama termasuk dari sumber lain yang relevan baik buku pegangan atau sumber online lainnya.
- Perhatikan dan saksikan dengan baik penjelasan tentang Bagaimana Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia yang terkandung pada video diatas !
- Diskusikan dengan anggota kelompokmu yang telah dibentuk sebelumnya, mengenai
- Faktor Penyebab Pergerakan Nasional
- Organisasi Pergerakan Nasional
- Pergerakan pada Zaman Pendudukan Jepang
- Proses Pelaksanaan Kemerdekaan Indonesia
- Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan
- Perhatikan video tentang Bagaimana Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia kemudian amati hal-hal sebagai berikut:
- Asal usul nama Budi Utomo dan artinya serta tujuan organisasi ini didirikan
- Tujuan awal didirikannya Sarikat Islam
- Tujuan didirikannya Indische Partij
- Tujuan didirikannya perhimpunan Indonesia
- Pendiri Partai Nasional Indonesia
Pertanyaan
- Sebutkan faktor Penyebab Pergerakan Nasional
- Sebutkan 4 (empat) organisasi pergerakan nasional
- Sebutkan 3 (tiga) bentuk perjuangan pada zaman Jepang
- Sebutkan dampak pengeboman Kota Hirosima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 terhadap Indonesia
- Berdasarkan Video Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia. Jawablah pertanyaan berikut
- asal usul nama Budi Utomo dan artinya serta tujuan organisasi ini didirikan
- Tujuan awal didirikannya Sarikat Islam
- Tujuan didirikannya Indische Partij
- Tujuan didirikannya perhimpunan Indonesia
- Pendiri Partai Nasional Indonesia