
Strategi menjaga kelas tetap fokus adalah salah satu aspek yang paling menantang dalam mengajar . Rasanya seperti Anda terus-menerus mengejar perhatian siswa, mencoba setiap trik yang ada. Dan jujur saja, kebanyakan dari kita sudah lelah mengulang-ulang “Tolong berhenti bicara” dan “perhatian materi pembelajaran” tanpa henti. Hal ini dapat membuat frustrasi.
Anda sudah meninggikan suara lebih dari yang Anda inginkan. Sudah mencoba hitungan mundur. Anda sudah mencoba pola tepukan. Namun… suara terus meningkat, dan kesabaran Anda terus menipis.
Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan – ada cara untuk mengalihkan perhatian siswa tanpa kehilangan suara atau pikiran. Strategi ini sederhana, tidak memerlukan persiapan yang banyak, dan yang terbaik, strategi ini benar-benar berhasil. Anda tidak perlu menjadi pengajar yang kejang untuk mengembalikan energi dan mendapatkan kembali kendali atas kelas yang anda bina.
Terkadang, strategi yang dibutuhkan hanyalah sedikit kreativitas dan kemauan untuk mengubah keadaan. Berikut adalah lima cara strategi praktis yang telah teruji oleh pengajar untuk mengembalikan kelas Anda ke jalur yang benar saat fokus mereka hilang.
Cobalah “Tech Break”
Kita semua pernah mendengar istilah brain break, tetapi mari kita bahas jenis pemulihan yang berbeda, yaitu ” tech break “. Kita tidak berbicara tentang menonton film atau membiarkan siswa bermain gim video sepanjang hari. Namun, memberi siswa beberapa menit terstruktur untuk menjelajahi sesuatu di perangkat (aplikasi menggambar, gim teka-teki, video edukasi singkat, atau bahkan gim mengetik berbasis waktu) sebenarnya dapat membantu mereka melupakannya.
Siswa masa kini terus-menerus dikelilingi oleh teknologi, itulah cara mereka terhubung, menjelajah, dan bahkan bersantai. Memberi mereka waktu istirahat sejenak dari teknologi terasa seperti hadiah, tetapi sebenarnya itu hanyalah cara cerdas untuk mengalihkan fokus mereka. Misalnya, Anda dapat mengalokasikan waktu lima menit di awal pelajaran bagi siswa untuk memeriksa aplikasi pendidikan atau berpartisipasi dalam kuis digital.
Setelah jeda, Anda akan sering mendapati bahwa mereka lebih bersedia untuk terlibat dalam apa pun yang akan terjadi selanjutnya karena pikiran mereka terasa segar. Seiring berjalannya waktu, jeda teknologi yang terjadwal ini dapat membantu menciptakan kelas yang lebih seimbang di mana teknologi menjadi bagian dari proses pembelajaran, bukan sumber gangguan yang terus-menerus.
Memanfaatkan Kekuatan Suara dengan Instrumen
Terkadang siswa Anda tidak menghiraukan suara Anda. Itu bukan masalah pribadi, mereka sudah mendengar Anda berbicara selama berjam-jam. Jadi, jika orang-orang yang biasanya menarik perhatian Anda tidak dapat memecah kegaduhan di kelas, mungkin sudah saatnya untuk mencoba sesuatu yang berbeda seperti menggunakan alat musik. Ambil lonceng, bel kecil, segitiga dll.
Instrumen sederhana ini memiliki kualitas ajaib. Instrumen ini memecah kebisingan kelas dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh suara Anda. Suara yang tidak terduga ini dapat bekerja dengan sangat baik untuk menarik perhatian semua orang. Instrumen ini juga tidak terasa seperti tuntutan; hanya terasa seperti isyarat. Dan sebagian besar waktu, instrumen ini langsung berhasil. Saat Anda memperkenalkan metode ini, jelaskan kepada kelas bahwa suara tersebut adalah isyarat bagi mereka untuk menghentikan apa yang sedang mereka lakukan dan mengarahkan perhatian mereka kepada Anda.
Bila digunakan secara teratur, teknik ini dapat menjadi respons otomatis yang mampu meredam celoteh dan gangguan, sehingga transisi antaraktivitas menjadi lebih lancar dan efisien.
Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Siswa Dalam Pemecahan Masalah
Istirahatkan Otak dari Rutinitas
Jika Anda belum menggunakan jeda untuk berpikir , Anda kehilangan kesempatan emas. Semburan gerakan dan kesenangan singkat ini dapat sepenuhnya menyegarkan tingkat energi siswa Anda. Jeda ini bukan sekadar jeda; ini adalah kesempatan yang dirancang dengan cermat bagi siswa untuk menyegarkan dan mengisi ulang energi. Anda tidak memerlukan peralatan mewah atau banyak persiapan.
Joget singkat, beberapa peregangan, permainan membeku, atau lompat tali selama satu menit akan berhasil. Kuncinya adalah konsistensi—jika siswa tahu mereka akan mendapat waktu istirahat, mereka cenderung akan memberikan perhatian penuh sebelum dan sesudahnya.
Saat merencanakan jeda untuk berpikir, pertimbangkan usia dan tingkat energi siswa Anda. Anak-anak yang lebih kecil mungkin akan mendapat manfaat dari gerakan tari sederhana. sementara siswa yang lebih besar mungkin akan menikmati latihan kesadaran singkat atau sesi pernapasan terbimbing. Dengan menyesuaikan jeda ini dengan kebutuhan unik kelas Anda, Anda menyediakan alat penting untuk mengelola tingkat energi dan mempertahankan perhatian selama pelajaran.
Gunakan Cara Mengambil Perhatian Interaktif untuk Beraktivitas Fisik
Bagi banyak pendidik di sekolah dasar , teknik “call-and-response” yang sudah teruji dan terbukti berhasil adalah cara untuk mendapatkan kembali perhatian. Namun, jika siswa Anda mulai mengabaikan frasa-frasa lama yang sudah biasa itu, inilah saatnya untuk meningkatkannya dan menambahkan elemen fisik. Ambil contoh, nyanyian jenaka seperti “Zip it, lock it, put it in your pocket.”
Saat Anda memimpin nyanyian, siswa melakukan tindakan berikut: menutup mulut, menirukan tindakan mengunci sesuatu, lalu memasukkan tangan ke dalam saku. Pendekatan multisensori ini memastikan bahwa siswa tidak hanya mendengarkan tetapi juga bergerak.
Aktivitas fisik yang terkait dengan nyanyian membantu menghentikan gangguan yang sedang berlangsung dan memfokuskan kembali energi mereka pada tugas kolektif yang sedang dikerjakan. Belum lagi, aktivitas fisik interaktif menumbuhkan rasa kebersamaan di dalam kelas. Ketika semua orang berpartisipasi, ada lapisan keterlibatan dan kegembiraan tambahan.
Gunakan Isyarat Visual untuk Fokus Langsung
Terkadang kata-kata saja tidak cukup, dan Anda harus membiarkan visual yang berbicara. Kilasan isyarat visual yang cepat dapat langsung menarik perhatian tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun. Baik itu isyarat tangan, lampu berkode warna, atau rambu kelas, alat visual bekerja dengan sangat baik di kelas untuk semua usia.
Salah satu alat yang sangat diandalkan oleh banyak pengajar adalah lampu lalu lintas Time Tracker. Alat ini memiliki lampu hijau, kuning, dan merah yang menandakan berapa banyak waktu yang tersisa dalam suatu kegiatan. Hitungan mundur visual membantu siswa mengatur perhatian mereka sendiri. Anda dapat memprogramnya untuk beralih dari hijau ke kuning ke merah berdasarkan waktu pelajaran Anda, dan banyak versi yang dilengkapi dengan opsi suara untuk isyarat tambahan. Belum siap untuk berinvestasi pada gadget? Tidak masalah. Anda dapat membuat bagan khusus yang menguraikan jadwal hari itu atau aturan kelas tertentu.
Alat bantu visual ini dapat ditempatkan di tempat yang menonjol di dalam kelas, sehingga mudah dilihat oleh semua orang. Tujuannya adalah untuk memberikan sinyal yang jelas dan konsisten yang memungkinkan siswa mengetahui kapan saatnya untuk fokus, berkumpul kembali, atau beralih kegiatan.
Memfokuskan kembali kelas Anda bukanlah suatu kegiatan yang hanya dilakukan satu kali, melainkan suatu proses berkelanjutan yang terjadi beberapa kali sepanjang hari. Setiap metode yang diuraikan di sini telah dicoba dan diuji di berbagai lingkungan kelas, dan metode yang paling berhasil dapat bervariasi tergantung pada usia, minat, dan dinamika kelas siswa Anda secara keseluruhan. Hal terpenting yang dapat diambil adalah Anda memiliki seperangkat strategi yang siap digunakan.