Kompetensi dan karakter siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang berbudaya ilmiah di sekolah. Melalui kegiatan riset dalam pembelajaran ataupun lomba karya riset, para siswa dapat bertumbuh jadi pribadi berpikir kritis, kreatif, solutif, dan tangguh untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi.
Ruang bagi guru untuk mengembangkan budaya ilmiah lewat riset dinilai makin dibuka dalam Kurikulum Merdeka. Pembelajaran berbasis proyek memberikan kemerdekaan bagi guru untuk mendorong siswa mulai melakukan kegiatan riset terhadap lingkungan sekitar yang bukan hanya untuk menerapkan ilmu pengetahuan, melainkan juga membangun karakter siswa. Para guru pembimbing penelitian dari bidang ilmu pengetahuan alam ataupun sosial dapat berbagi pengalaman dalam mengembangkan iklim penelitian di sekolah.
Sekolah yang sudah menerapkan integrated leaning by project atau pembelajaran terintegrasi berbasis proyek sebenarnya sudah memakai riset sebagai salah satu cara pembelajaran yang mengasah kompetensi dan karakter siswa. Arah Kurikulum Merdeka jadi kesempatan bagi guru untuk menjadi pembimbing yang andal bagi siswa dalam melakukan proyek pembelajaran. Pembentukan karakter untuk siswa juga dicapai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Para guru perlu didorong untuk menerapkan metode belajar lain lewat penelitian. Para guru dibantu untuk mengembangkan proses penelitian yang baik kepada siswa. Sebab, melalui kompetensi dan karakter yang terbangun melalui sekolah yang membekali siswa dengan budaya riset, hal itu menyiapkan siswa agar sukses di perguruan tinggi nanti.
Berpikir kritis dan kreatif merupakan keterampilan. Seorang peneliti dengan kreativitasnya bisa membuat sesuatu yang tidak mungkin jadi mungkin sehingga mampu memberikan solusi atas berbagai masalah dalam kehidupan manusia. Membiasakan pembelajaran yang mendorong rasa ingin tahu siswa. Pembelajaran juga diperkaya dengan riset yang bisa dilakukan siswa. Berikan ruang untuk siswa berpikir bebas dengan ide-ide kreatif. Penelitian tak hanya menjadi domain bidang sains. Penelitian bidang ilmu sosial juga memiliki ruang. Riset dalam bidang sosiologi, misalnya, bisa untuk mengembangkan sikap simpati dan empati dalam diri siswa.
Ada beragam tema yang dapat digali siswa untuk riset dari perspektif mata pelajaran Sosiologi. Dengan kegiatan riset bidang sosiologi, siswa bisa diajak untuk mengenal lingkungan sekitar. Mereka bisa mewawancarai orang-orang di sekitar sekolah agar peka terhadap persoalan sosial yang ada. Selanjutnya, siswa menuliskan temuannya.
Kegiatan riset bisa dibuat menyenangkan. Sebelumnya dengan kegiatan menonton. Misalnya, untuk bisa menggali berbagai tema riset dari budaya pop, siswa bisa melihat dari media sosial, lagu, podcast (siniar), atau video yang relevan dengan suatu tema. Siswa jadi terinspirasi untuk menemukan topik, menggali, dan mencari solusi.
Dalam melakukan riset, ada berbagai pengalaman dan hikmah yang bisa dipelajari siswa. Para siswa mungkin ada yang menemukan kendala untuk menyelesaikan penelitian, termasuk saat harus bekerja sama dengan anggota tim. Namun, siswa mesti bisa melewati semua tantangan untuk menyerahkan hasil akhir riset.
Inti dari pendidikan yakni bagaimana anak bisa melewat tantangan dan mengusahakan yang terbaik bagi dirinya dan bisa sukses. Project based learning dengan penelitian mengajarkan siswa untuk berpikir kritis hingga melatih karakter berjuang. Hal ini penting di dunia nyata. Tidak penting materi apa yang dikerjakan, apakah nanti mereka ingat, tetapi bagaimana mereka berjuang sampai akhir saat harus menyelesaikan penelitian, itu jadi bekal untuk perjalanan hidup siswa ke depannya. Dengan meneliti bukan hanya untuk menerapkan ilmu pengetahuan, melainkan juga mencari solusi dan mendidik karakter.
2 Comments