Menangani Perilaku Mengganggu di Kelas Secara Efektif

Siswa yang kadang terus-menerus mengganggu berlangsungnya pelajaran guru atau diam-diam mengirim pesan singkat di kelas, semua jenis perilaku mengganggu dapat mengacaukan rencana pelajaran. Mengelola perilaku ini bisa jadi sulit dan terasa memberatkan.

Kuncinya adalah memahami mengapa perilaku ini terjadi, mempelajari cara menanggapinya dengan tepat dan menciptakan lingkungan yang meminimalkan gangguan di kelas sejak awal.

Memahami Akar Perilaku Disruptif

Perilaku mengganggu tidak muncul begitu saja, sering kali merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang lebih dalam yang terjadi. Seorang siswa mungkin bertingkah karena tantangan belajar, atau kesulitan di rumah. Yang lain mungkin tidak memiliki keterampilan untuk mengatur emosi mereka atau mengikuti harapan di kelas. Dengan menggali “alasan” di balik suatu perilaku, Anda akan lebih siap untuk mengatasinya secara efektif.

Misalnya, seorang siswa yang terus-menerus menyela mungkin mencari perhatian karena merasa diabaikan. Di sisi lain, siswa yang suka melawan mungkin sedang berjuang melawan rasa frustrasi atas tantangan akademis yang tidak dapat mereka ungkapkan dengan kata-kata. Mengamati pola dan melakukan percakapan terbuka dengan siswa dapat memberikan wawasan yang membantu Anda menyesuaikan pendekatan sehingga semua siswa akan merasa dihargai dan dipahami.

Strategi Pencegahan

Cara terbaik untuk mengatasi perilaku mengganggu adalah dengan mencegahnya terjadi sejak awal. Berikut ini beberapa strategi praktis untuk menciptakan suasana kelas yang positif dan produktif.

Tentukan Harapan dengan Jelas

Nyatakan dengan jelas harapan Anda terhadap siswa sejak hari pertama. Mereka perlu memahami bahwa setiap perilaku yang tidak diinginkan akan disertai konsekuensinya.Tuliskan semua harapan yang Anda miliki dan tempelkan secara jelas di suatu tempat di kelas agar semua siswa dapat melihatnya.

Harapan-harapan ini dapat berupa sesuatu yang sederhana seperti mengangkat tangan sebelum berbicara, tidak berkirim pesan teks di kelas, atau selalu bersiap untuk krgiatan di kelas; hingga sesuatu yang lebih kompleks seperti tidak berkelahi di kelas.Setelah harapan atau kesepakatan elas Anda dinyatakan dan dituliskan dengan jelas, siswa diharapkan mengikutinya, atau mereka akan ditegur.

Membangun Hubungan yang Bermakna dengan Siswa

Bila siswa merasa diperhatikan, dihargai, dan dihormati, mereka cenderung akan terlibat secara positif. Luangkan waktu untuk terhubung dengan siswa Anda secara individual. Misalnya, setiap hari luangkan beberapa menit untuk sekadar menyapa siswa Anda, sekadar menyapa sebentar atau sekadar memberi pujian dapat sangat berarti.

Pertahankan Rutinitas

Memiliki rutinitas kelas yang harus diikuti siswa setiap hari dapat membantu mengatasi gangguan-gangguan di kelas yang menjengkelkan tersebut. Anak-anak cenderung merasa tidak nyaman ketika mereka tidak tahu apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Jika Anda tahu bahwa Anda akan menyimpang dari rutinitas harian Anda, pastikan Anda menulis dengan tepat apa yang akan Anda lakukan di papan depan, sehingga siswa dapat memiliki referensi sepanjang waktu.

Jaga Keterlibatan Siswa

Jaga agar pelajaran tetap dinamis dan interaktif untuk mengurangi godaan untuk melakukan hal-hal yang tidak penting. Sertakan kerja kelompok, kegiatan praktik, dan koneksi dunia nyata untuk membuat siswa tetap terlibat dalam pembelajaran mereka. Semakin banyak siswa terlibat di kelas, semakin kecil kemungkinan mereka akan tergoda untuk mengganggu.

Hindari Menghabiskan Waktu Berlebihan dengan Siswa yang Mengganggu

Sering kali guru lebih banyak memusatkan perhatian pada siswa yang mengganggu daripada berfokus pada siswa lainnya. Biarkan aturan Anda berbicara untuk Anda dan jangan berikan perhatian ekstra kepada siswa tersebut. Jika Anda menuruti keinginan mereka untuk diperhatikan, Anda hanya akan merugikan siswa tersebut.

Pastikan Anda menerapkan peraturan atau kesepakatan kelas yang sama untuk semua siswa sehingga siswa yang mengganggu dapat melihat bahwa mereka diperlakukan sama seperti siswa lainnya. Akhirnya, siswa akan menghargai perlakuan yang sama dan ingin menjadi anggota kelas yang berkontribusi dan bukan orang buangan yang mendapat masalah.

Baca juga: Menerapkan Ilmu secara Adaptif Terhadap Siswa

Teknik Intervensi

Bahkan dengan strategi pencegahan yang sudah ada, perilaku mengganggu akan tetap terjadi. Jika hal itu terjadi, penting untuk mengatasinya dengan cara yang tegas dan adil.

  • Tetap Tenang: Reaksi Anda menentukan suasana. Sikap yang tenang dan kalem dapat membantu meredakan situasi dan menjaga fokus pada penyelesaian masalah, bukan pada hukuman.
  • Berikan Pilihan: Memberikan siswa rasa kontrol dapat memberdayakan. Pertimbangkan untuk memberi siswa pilihan tempat mereka dapat memilih dari daftar kegiatan alih-alih memberi tahu mereka apa yang akan mereka lakukan.
  • Berikan Konsekuensi: Konsistensi adalah kuncinya. Jika konsekuensi diperlukan, pastikan konsekuensinya tepat. Jelaskan alasan di balik konsekuensi tersebut sehingga siswa memahami hubungan antara perilaku mereka dan hasilnya. Ingat, selalu tetap tenang.
  • Gunakan Isyarat Non-Verbal: Terkadang, tatapan mata atau isyarat tangan yang sederhana sudah cukup untuk mengingatkan siswa tentang harapan tanpa mengganggu jalannya pelajaran. Pertimbangkan untuk membuat isyarat di kelas yang mengingatkan siswa saat mereka melihat isyarat ini bahwa sudah waktunya untuk fokus dan mulai belajar.

Menangani Jenis-jenis Perilaku Mengganggu Tertentu

Perilaku yang berbeda memerlukan pendekatan yang berbeda. Berikut adalah beberapa skenario umum dan kiat untuk menanganinya.

Berbicara Kronis

Libatkan siswa yang banyak bicara dengan menyalurkan energi mereka ke dalam diskusi atau peran kepemimpinan. Jika mereka terus berbicara, cobalah berdiri di dekat siswa, ini dapat berfungsi sebagai pengingat agar mereka tetap mengerjakan tugas.

Perilaku di Luar Tugas

Terkadang siswa kehilangan fokus karena mereka tidak memahami tugas. Tanyakan apakah mereka perlu klarifikasi atau menyesuaikan tugas agar lebih sesuai dengan gaya belajar mereka.

Untuk siswa yang mungkin merasa tidak nyaman mengajukan pertanyaan klarifikasi di depan teman sebayanya, pertimbangkan untuk menyediakan kartu hijau/merah di meja masing-masing siswa sehingga saat siswa membutuhkan bantuan, mereka dapat membalik kartu mereka menjadi merah.

Perilaku Mencari Perhatian

Berikan perhatian positif pada perilaku yang diinginkan daripada memperkuat perilaku negatif. Misalnya, pujilah siswa yang mengangkat tangan alih-alih menegur. Ini akan menunjukkan kepada siswa bahwa Anda hanya memperhatikan perilaku positif, bukan perilaku negatif.

Agresi Fisik

Jika terjadi agresi fisik, ingatlah bahwa keselamatan adalah yang utama. Atasi situasi tersebut segera dengan memisahkan siswa jika perlu dan carilah dukungan dari konselor atau pengurus sekolah.Setelah situasi terkendali, bekerjasamalah dengan siswa untuk memahami akar permasalahan dan menyusun rencana guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Mengelola perilaku mengganggu secara efektif memerlukan kesabaran dan latihan.Dengan memahami penyebab yang mendasarinya, menciptakan lingkungan kelas yang proaktif, dan menggunakan strategi intervensi yang bijaksana, Anda dapat meminimalkan gangguan dan menumbuhkan ruang di mana semua siswa dapat berkembang.

Recommended For You

About the Author: SudutEdukasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *