Dengan Platform teknologi edukasi dapat mengembangkan Pembelajaran daring yang menarik dan interaktif, serta personal, sehingga belajar bisa seperti bermain gim.
Platform Pendidikan secara daring dengan aplikasi teknologi pendidikan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Karena, hal itu memberi ruang bagi siswa belajar secara menyenangkan sesuai minat. Pemanfaatan aplikasi teknologi makin meningkat meski pertemuan tatap muka di sekolah menuju normal.
Platform teknologi pendidikan
Ada banyak platform penyelenggara pendidikan berbasis teknologi daring misalnya Ruangguru mengembangkan kreativitas untuk menghadirkan pendidikan daring yang bermanfaat bagi siswa.
Anak-anak yang sudah pintar dan rajin belajar juga perlu difasilitasi dengan konten dan layanan belajar online yang lebih berkualitas. Uuntuk anak-anak yang yang belum rajin belajar, menjadi tantangan untuk meningkatkan motivasi belajarnya. Intinya kita harus menghadirkan belajar yang mirip atau seperti bermain game, menyenangkan sehingga peserta didik menjadi ketagihan.
Fokus menyelesaikan tantangan pendidikan dapat dilakukan melalui konten berkualitas dan akses pendidikan yang mudah. Pemanfaatan teknologi pendidikan dapat membantu belajar jarak jauh. Ketika sekolah tutup di masa pandemi Covid-19 dan pelatihan kerja bagi yang membutuhkan berdampak positif.
Banyak konten berkualitas, seperti video belajar dan soal latihan tanya jawab dengan pengguna. Akses untuk konten berkualitas juga telah diupayakan oleh berbagai lembaga dan bisa optimal dimanfaatkan siswa dan guru di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Saat ini tersedia konten inklusif yang dikembangkan sehingga para penyandang disabilitas bisa mengakses. Misal fitur subtitle otomatis, video bertranskrip, hingga fitur talkback agar penyandang tunanetra bisa mendengar secara audio.
Konten untuk belajar ada animasi dan dapat berinteraksi. Siswa tidak hanya menonton, disaat belajar ada kuis dan terasa bermain game. Jadi, siswa lebih tertarik. Konten pun tidak hanya untuk memahami, tetapi critical thinking atau berpikir kritis.
Kaitan dengan dunia nyata
Dengan demikian, siswa dikenalkan dengan cara berpikir tingkat tinggi, tidak sekadar tahu topik, tetapi kaitan dari pembelajaran dengan dunia nyata. Minat belajar siswa pun meningkat dengan konten belajar yang interaktif. Berdasarkan data penelitian rata-rata waktu belajar siswa meningkat 85 persen.
Dukungan untuk pendidikan dan pelatihan kesiapan kerja dan wirausaha juga memberi dampak positif. Peserta meningkat kemampuan yang dibutuhkan bagi dunia kerja sehingga siap bekerja.
Meskipun sekolah sudah dibuka, ada kebutuhan untuk tetap belajar lewat edutech. Karena adanya konten baru yang bermunculan dan makin relevan setra memudahkan cara belajar.
Banyak fitur baru dihasilkan jadi pengalaman belajar komprehensif. Fitur Adapto misalnya memungkinkan siswa bisa mendapat peta belajar berbeda. Di tengah menonton lalu diberi pertanyaan, jawaban nanti ada beda sehingga peta belajarnya menyesuaikan. Jadi, belajar daring bisa seperti dengan tutor satu per satu. Pengalaman belajar siswa jadi lebih baik, bisa sendiri, bersama guru maupun teman.
Meskipun belajar online sudah berkembang, kebutuhan belajar luar jaringan atau luring tetap dikembangkan. Belajar campuran atau blended learning akan berkembang setelah berakhirnya pandemi. Tidak semua hal bisa dipelajari secara online. Seperti kerja kelompok, membangun tim dan membangun keterampilan intrapersonal.
Kebijakan pemerintah untuk menyiapkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berkualitas hingga pelosok dibutuhkan. Untuk mengakses video belajar butuh bandwith besar, lebih mudah diakses di kota.
Sekarang ini tiap tahun akses jaringan TIK semakin lebih baik. Di kota kecil pun sinyal sudah ada. Ini yang paling dibutuhkan. Sebab, kegiatan online sudah banyak dipakai. Jangan sampai siswa yang tinggal di daerah 3T jadi tidak bisa merasakan manfaat online.
Kemkominfo telah berkolaborasi dengan lembaga pendidikan secara daring untuk mendukung pendidikan di daerah 3T. Seperti pelatihan untuk guru, sehingga kompetensi guru dapat meningkat termasuk dukungan belajar persiapan masuk perguruan tinggi.
Membuka akses untuk daerah 3T ini harus terus dilakukan. Ketika akses internet terbuka, perlu sarana pendukung memadai yang bisa membantun peningkatan kualitas pendidikan dan kehidupan masyarakat.
Belajar sesuai kebutuhan
Kebutuhan saat ini adalah mengembangkan konsep belajar daring yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Sehingga harus memilih yang prioritas saja. Konsep belajar yang mengajak siswa untuk melihat ide besar dari sebuah pelajaran dan memilah pokok bahasan utama untuk diserap.
Dengan pendekatan ini, siswa memiliki kerangka berpikir ketika belajar, lebih terarah, dan lebih cepat paham, yang dibuktikan dengan mampu mengerjakan soal-soal tes dengan cermat. Selain itu, siswa akan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan hobi atau kegiatan lainnya di luar belajar.
Contoh konsep ini, dalam belajar Bahasa Inggris, siswa tidak berfokus hanya untuk menghafal tanpa mengetahui pola kalimat dan bagaimana menerapkannya. Misalnya mengajarkan siswa untuk melihat tenses dari tiga waktu (masa lampau, sekarang, dan masa depan) dan empat aspek (simple, progressive, perfect, dan perfect progressive).
Memulai kelas sebaiknya dengan pertanyaan mendasar yang memantik siswa untuk berpikir kritis, sekaligus sebagai jembatan ke ide besar. Misalnya saat membahas batuan pada mata pelajaran Geografi, harus melihat contoh batuannya.
Mengetahui banyak fakta (rumus, tanggal, cara, nama, fungsi) tanpa dibingkai dengan pemahaman konsep akan membuat kegiatan belajar jadi membosankan, tanpa tujuan, dan membuat siswa cepat letih.
Dengan merangkai fakta-fakta ke dalam sebuah konsep, membaginya menjadi topik, dan paham bagaimana memakai ide besar yang bisa diaplikasikan ke topik lain membuat siswa mampu menemukan pola antara mata pelajaran, membuat koneksi, dan menerapkan pemahaman tersebut di masa depan dalam situasi apa pun yang mereka temui.
Konsep belajar yang prioritas membantu siswa untuk mendapatkan ide besar yang perlu dipahami. Ketika siswa sudah memiliki pemahaman akan ide besar yang diajukan, bukan berarti siswa tidak harus belajar hal lain.
Siswa tetap harus sering melakukan latihan soal dan membaca materi untuk menguasai sebuah pelajaran. Paham ide besar akan membantu siswa memperdalam penguasaan materi tanpa harus terjebak dengan pola pikir atau rumus yang membatasi cara berpikir mereka.
3 Comments