
Menciptakan kelas yang terorganisasi sendiri, maka sebagai guru melibatkan lebih dari sekadar merapikan meja atau menyortir dokumen. Ini tentang menciptakan ruang di mana siswa memiliki rasa kepemilikan atas pembelajaran mereka. Ini tentang membangun lingkungan yang beroperasi secara efisien dan di mana siswa diberdayakan dan didorong untuk belajar. Di ruang ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan hidup yang kritis dan didorong untuk terlibat dalam pemikiran tingkat tinggi. Berikut beberapa cara untuk mewujudkannya dan mengapa hal ini akan membuat ada perbedaan yang signifikan bagi siswa kita.
Cara Menjadi Pengorganisasi Diri Sendiri
Sebelum kita dapat menciptakan kelas yang terorganisasi sendiri, kita harus terlebih dahulu memahami seperti apa pengorganisasian diri itu. Pengorganisasian diri berarti memiliki sistem yang memudahkan hidup, sehingga kita tidak kewalahan karena harus selalu membuat keputusan. Berikut ini beberapa ide inti yang perlu diingat.
Mengelola Waktu
Manajemen waktu adalah dasar untuk tetap terorganisasi bagi kita dan siswa. Perencana, baik dalam bentuk kertas maupun digital, akan membantu kita tetap mengerjakan tanggung jawab harian. Pertimbangkan pembagian waktu, yaitu menetapkan blok waktu tertentu untuk berbagai tugas mengajar (rencana pelajaran, penilaian, dll.). Ini akan membantu kita tetap fokus pada apa yang akan datang berikutnya sekaligus menjadi contoh bagi siswa tentang cara mengatur waktu sehingga mereka dapat belajar menerapkannya dalam kehidupan mereka sendiri.
Memprioritaskan yang paling penting
Bila kita memiliki daftar tugas yang tidak ada habisnya, semua hal mungkin tampak seperti prioritas utama. Kuncinya adalah belajar memprioritaskan tugas berdasarkan tingkat kepentingannya. Strategi ini akan memastikan bahwa kita menggunakan waktu dengan bijak sekaligus mengurangi stres. Dorong siswa untuk mengadopsi pendekatan ini juga. Bila mereka belajar cara memprioritaskan tugas dan tanggung jawab, mereka mengembangkan keterampilan hidup yang berharga yang akan berguna bagi mereka di luar kelas.
Menjadi Konsisten
Setelah sistem kita berjalan, kita harus mematuhinya. Mengikuti dan menegakkan sistem yang telah kita buat secara teratur memastikan bahwa pengaturan menjadi hal yang wajar, baik bagi kita maupun siswa. Konsistensi adalah kuncinya, semakin konsisten, semakin mudah dan otomatis proses ini berlangsung. Manfaat tambahannya adalah siswa sering kali berkembang dengan prediktabilitas, yang mengarah pada rasa tenang dan stabilitas yang lebih besar di kelas.
Baca juga : Pembelajaran Berbasis Kemahiran
Menciptakan Kelas yang Terorganisir Sendiri
Sekarang setelah kita memahami kebiasaan individu yang mengatur dirinya sendiri, mari terapkan konsep-konsep ini untuk menciptakan kelas yang mengatur dirinya sendiri. Caranya antara lain
Tetapkan Rutinitas dan Prosedur
Rutinitas dan prosedur yang konsisten merupakan tulang punggung kelas yang terorganisasi secara mandiri. Bila siswa mengetahui apa yang diharapkan dan memahami bagaimana hari itu seharusnya berjalan, mereka akan merasa lebih tenang dan akan dapat lebih fokus pada pembelajaran mereka. Memiliki rutinitas dan prosedur yang konsisten membantu siswa mengembangkan kemandirian, disiplin diri, dan rasa tanggung jawab yang lebih besar.
Menetapkan Tugas Siswa
Memberikan tugas di kelas tidak hanya membantu proses belajar di kelas berjalan lancar tetapi juga mengajarkan tanggung jawab dan akuntabilitas. Tugas yang dipimpin siswa seperti membersihkan setelah pelajaran atau mengatur kertas dan perlengkapan membuat siswa merasa memiliki lingkungan kelas. Tugas ini juga membantu menumbuhkan rasa kebersamaan dan kerja sama tim.
Tetapkan Penataan aset Ruang Kelas
Setiap barang di kelas harus diberi label yang jelas dan memiliki tempat penyimpanan. Dengan demikian, siswa tahu persis di mana barang-barang itu disimpan saat dibutuhkan dan di mana harus mengembalikannya. Dengan adanya sistem ini, siswa dapat mengelola sistem secara mandiri. Pertimbangkan untuk menggunakan kode warna agar siswa dapat lebih mudah menemukan dan menyimpan barang dan bahan.
Tanamkan Rasa Kepemilikan Pada Diri Siswa
Bila siswa memiliki suara dan pilihan tentang bagaimana proses di kelas berjalan, mereka akan merasa lebih bertanggung jawab untuk menjaga sistem yang telah mereka bantu bangun. Biarkan siswa menyumbangkan ide-ide mereka dan pertimbangkan untuk mengizinkan mereka memberikan suara tentang di mana barang-barang disimpan atau bagaimana prosedur akan berjalan. Siswa cenderung akan lebih mematuhi rutinitas dan prosedur jika mereka memiliki suara dalam menciptakannya. Pendekatan ini tidak hanya akan membuat kelas Anda berjalan lancar tetapi juga memberi siswa rasa tanggung jawab dan kebanggaan karena berkontribusi pada komunitas mereka.
Bagaimana Kelas yang Terorganisir Sendiri Akan Menguntungkan Siswa
Manfaat kelas yang terorganisasi sendiri sudah jelas bagi guru – kemandirian siswa, lebih tertib, lebih efisien, dan berkurangnya stres. Namun, dampak sebenarnya terletak pada manfaat jangka panjang yang diberikannya kepada siswa.
Memupuk Kemandirian
Kelas yang terorganisasi secara mandiri memberdayakan siswa untuk mengendalikan lingkungan belajar mereka. Mereka tahu di mana menemukan sesuatu, bagaimana memikul tanggung jawab, dan bagaimana memecahkan masalah kecil sendiri. Kemandirian ini membangun rasa percaya diri. Hal ini mendorong siswa untuk mengambil inisiatif, baik di dalam maupun di luar kelas.
Pemahaman tentang Manajemen Waktu
Ketika siswa membantu mengatur kelas, mereka belajar manajemen waktu. Mengelola tugas-tugas dan mengikuti rutinitas mengajarkan mereka untuk menggunakan waktu secara efektif. Keterampilan ini akan bermanfaat bagi karier akademis mereka dan seterusnya.
Mengajarkan Keterampilan Sosial
Kelas yang terorganisasi dengan baik hanya akan berjalan lancar jika siswa bekerja sama untuk menjaga sistem yang berlaku. Kolaborasi dan kerja sama tim ini mengajarkan siswa keterampilan sosial yang berharga seperti cara berkomunikasi, bernegosiasi, dan bahkan memecahkan masalah.
Keterampilan Berorganisasi Sepanjang Hayat
Keterampilan yang dipelajari siswa di kelas yang terorganisasi secara mandiri akan melekat pada siswa hingga di luar kelas. Dengan mengajarkan mereka cara menjadi bagian dari mesin yang berjalan lancar, kita telah mempersiapkan mereka untuk kehidupan dan karier yang sukses dimasa depan.
Mengurangi Rasa Stres dan Kecemasan
Pernahkah Anda mendengar pepatah “Kekacauan yang tak terkendali adalah pikiran yang tak terkendali”? Ini adalah pengingat bahwa lingkungan fisik kita dapat mencerminkan kondisi pikiran kita. Kelas yang berantakan dan tak teratur sering kali dipenuhi kekacauan dan stres. Menciptakan kelas yang bersih dan teratur membuka ruang bagi kreativitas dan ketenangan. Kelas yang teratur mengurangi gangguan. Kelas yang teratur juga menumbuhkan rasa keteraturan. Ini membantu siswa merasa tenang dan terlibat dalam pembelajaran.
Tujuan utama dari kelas yang terorganisasi sendiri adalah untuk membantu siswa menjadi lebih mandiri. Dengan menempatkan siswa di pusat kelas dan membuat mereka bertanggung jawab atas diri mereka sendiri dan pembelajaran mereka, maka kita menginspirasi mereka untuk memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri.