Meningkatkan memori kerja sangat penting dalam proses pembelajaran di kelas. Ada banyak cara untuk meningkatkan memori kerja di kelas, dan penting bagi guru untuk menggunakan strategi ini agar retensi pembelajaran lebih efisien. Dengan strategi berbasis penelitian saat ini, guru memiliki banyak ide untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan meningkatkan memori kerja.
Pengertian Memori Kerja
Memori kerja merupakan salah satu fungsi eksekutif otak dan sering disebut sebagai catatan tempel di otak. Ini adalah sistem kognitif dengan kapasitas terbatas; contohnya adalah mendengar nomor telepon dan mencoba mengingatnya. Penting untuk berpikir, mengambil keputusan, dan merumuskan rencana tindakan. Misalnya, semakin pendek memori kerja, semakin banyak pengulangan yang diperlukan. Jika guru dapat meningkatkannya, siswa dapat belajar dan menyimpan lebih banyak informasi.
Ketika Anda masih muda, memori kerja dapat ditingkatkan atau ditingkatkan. Seiring bertambahnya usia, hal itu mulai menurun . Anda harus terus mempelajari hal-hal baru dan melakukan aktivitas agar memori kerja tetap aktif. Memori kerja adalah kapasitas untuk mengetahui atau mempelajari informasi baru. Informasi dikumpulkan oleh indera kita, dan oleh karena itu pembelajaran multisensori sangatlah penting.
Bagaimana Meningkatkan Memori Kerja ?
Memori kerja dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan alat dan teknik yang tepat di kelas dan secara umum. Terlalu banyak informasi adalah musuh dari memori kerja. Memori kerja memungkinkan pembelajar menyimpan potongan-potongan informasi dalam pikiran dan memanipulasinya, dan hal ini sering disebut sebagai ruang kerja mental. Ini membantu siswa tetap fokus dan tetap mengikuti perkembangan lingkungan mereka. Permainan dan latihan, seperti aktivitas multisensori, adalah cara terbaik untuk meningkatkan memori kerja, dan contohnya tercantum di bawah ini.
Cara Mengoptimalkan Memori Kerja
Menghubungkan Pelajaran Baru dengan Pengetahuan Sebelumnya
Mengaktifkan pengetahuan sebelumnya adalah sebuah strategi, dan akan lebih mudah untuk mempelajarinya ketika Anda mengetahui satu konsep abstrak dan menggunakan konteksnya untuk memahami lebih banyak tentang topik tertentu. Pengetahuan sebelumnya adalah kerangka kerja di mana Anda dapat membangun keterampilan baru dan menyimpan informasi dengan lebih baik. Guru harus mencari tahu apa yang sudah diketahui siswanya tentang keterampilan khusus, dan ini membantu memaksimalkan waktu dan energi dalam mengajarkan ide-ide baru.
Teknik ini memaksa siswa untuk mengambil kembali informasi yang telah mereka ketahui dan meningkatkan kemanjuran dalam apa yang perlu mereka pelajari. Proses ini membantu melatih otak dan membedakan antara apa yang sudah mereka ketahui dan perlu pelajari. Belajar adalah suatu proses menjalin keterkaitan dalam semua mata pelajaran. Kepercayaan diri dan keyakinan siswa terhadap dirinya meningkat selama simulasi jenis ini.
Mengistirahatkan Otak
Istirahat otak diperlukan di kelas untuk segala usia. Otak tidak beristirahat selama istirahat ini tetapi berada dalam mode default di mana otak bekerja pada taktik pembelajaran penting lainnya. Banyak di antaranya adalah mengkonsolidasikan ingatan, membuat koneksi, dan memahami informasi yang kompleks. Tanpa istirahat, kita tidak akan belajar dengan baik. Istirahat otak memungkinkan siswa untuk mendapatkan kembali fokus dan sangat penting bagi siswa yang lebih muda. Otak kita tidak berfungsi secara efisien jika kelebihan beban, dan sangat penting untuk memasukkan waktu istirahat di siang hari di sekolah.
Istirahat otak aktif bermanfaat dan memungkinkan siswa meningkatkan suasana hati, meningkatkan motivasi, dan meningkatkan fungsi kognitif. Siswa juga memerlukan waktu untuk berinteraksi dan bersosialisasi satu sama lain, sehingga memungkinkan siswa untuk berkreasi dan merangsang rasa ingin tahu. Proses ini memungkinkan pertumbuhan hipokampus di otak.
GoNoodle adalah sumber pendidikan online gratis yang sempurna untuk menawarkan istirahat otak di ruang kelas. Basis datanya memiliki video latihan, menari, peregangan, dan kesadaran yang kondusif untuk segala usia dan minat
Pelajaran Multisensori
Pembelajaran seperti ini memungkinkan siswa untuk belajar secara optimal karena otaknya mempunyai preferensi dan kelebihan. Guru harus menyadari bagaimana informasi dibawa ke dalam kelas, karena kita semua memiliki beragam modalitas pembelajaran. Jenis pembelajaran multisensori adalah visual, auditori, taktil, dan kinestetik. Memanfaatkan jalur pembelajaran saat mengajar membantu memastikan pengetahuan berpindah dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Hal ini secara dramatis meningkatkan kemampuan retensi keterampilan dan hasil pembelajaran positif. Guru harus mengajarkan pelajaran yang mereka sukai, dan siswa juga akan bersemangat!
Mengelompokkan Menjadi Bagian yang Lebih Kecil
Hal ini melibatkan pengambilan informasi yang lebih besar dan memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Ini adalah saat dibutuhkan informasi dari memori kerja ke dalam memori jangka panjang. Siswa dapat mengidentifikasi pola atau mengelompokkan item untuk melihat gambaran yang lebih besar. Informasi tersebut kemudian disimpan dan diakses tanpa banyak usaha mental dan membantu mereka mengingat berbagai hal dengan lebih mudah. Ketika guru memperkenalkan keterampilan dengan teknik ini, segala sesuatunya dikelompokkan dan disimpan dengan cara yang serupa. Siswa menciptakan asosiasi, dan menjadi lebih mudah untuk mengingat apa yang perlu mereka ketahui yang melewati keterbatasan kapasitas memori kerja.
Mintalah Siswa Mengajarkan Materi Pelajaran
Pembelajar mengingat 90% dari apa yang mereka ajarkan kepada orang lain. Mengajarkan suatu pelajaran adalah contoh sempurna tentang bagaimana siswa mempertahankan hampir semua apa yang seharusnya mereka ketahui. Bimbingan sejawat adalah contoh lain siswa memberikan pelajaran. Ini adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan memori kerja karena informasi harus dipelajari terlebih dahulu dan kemudian diajarkan kepada orang lain; ada pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran.
Rutinitas dan Daftar Kegiatan
Siswa membutuhkan rutinitas dan daftar kegiatan di kelas. Komponen manajemen kelas ini memungkinkan setiap orang merasa sukses sebagai bagian dari komunitas kelas. Menetapkan rutinitas dan memasukkan daftar periksa memerlukan pengajaran eksplisit dan seringkali penggunaan visual. Guru harus mendiskusikan hal ini dan mencontohkan cara kerjanya setiap hari. Konsistensi dan latihan yang disengaja membuat siswa merasa aman dan memungkinkan memori kerja mereka meningkat: misalnya, menyiapkan materi, menyerahkan pekerjaan rumah, dan bagaimana melakukan tugas kelas sehari-hari.