Benua Bumi Terbentuk oleh Tumbukan Meteorit Raksasa

Dalam sejarah pembentukan planet bumi, yang sering dipertanyakan adalah terbentuknya beberapa benua yang ada dibumi. Beberapa teori menjelaskan misalnya menurut Wegener, permukaan bumi awalnya merupakan satu permukaan yang sangat besar disebut sebagai superbenua Pangea. Namun belakangan ini para ahli berdasarkan penelitian menemukan bahwa benua dibumi terbentuk oleh tumbukan meteorit.

Benua-benua di Bumi terbentuk oleh tumbukan meteorit raksasa. Tumbukan ini lazim terjadi selama satu miliar tahun pertama atau lebih dari empat setengah miliar tahun sejarah Bumi. Berdasarkan penelitian terbaru dari Curtin University, Australia. Pada 10 Agustus 2022, jurnal Nature menerbitkan artikel dengan judul “Giant Impacts and The Origin and Evolution of Continents” (Kompas.id/14/08/2022).

Teori terbentuknya benua

Gagasan atau teori tentang terbentuknya benua di lokasi tumbukan meteorit telah ada sejak puluhan tahun lalu. Namun, sampai saat ini bukti kuat untuk mendukung teori tersebut sangat sedikit menurut Tim Johnson Peneliti dari Curtin’s School of Earth and Planetary Sciences.

Teori tersebut kini mulai memiliki bukti. Para peneliti menemukan bukti dampak dari meteorit raksasa dengan memeriksa kristal kecil mineral zirkon di bebatuan dari Pilbara Craton di Australia Barat. Kristal tersebut mewakili sisa-sisa kerak purba yang paling terpelihara di Bumi. Dilansir dari studi dari Curtin University.

baca juga : Kepunahan Hewan Penyerbuk Mengancam Ketersediaan Pangan

Ada proses top-down (dari atas ke bawah). Bahwa proses ini dimulai dengan pencairan batuan di dekat permukaan dan berkembang lebih dalam. Proses ini juga konsisten dengan efek geologis dari dampak meteorit raksasa. Menurut hasil dari mempelajari komposisi isotop oksigen dalam kristal zirkon ini.

Proses pembentukan benua dimulai dengan dampak tumbukan meteorit raksasa. Proses ini mirip dengan kejadian yang menyebabkan kepunahan dinosaurus, tetapi terjadi miliaran tahun sebelumnya yang menjadi bukti kuat pertama dari hasil penelitian. Pembentukan dan evolusi berkelanjutan dari benua yang ada di Bumi sangat penting. Sebab, benua merupakan daratan yang menampung sebagian besar biomassa, manusia, dan hampir semua deposit mineral penting di planet ini.

Kandungan Benua

Selain itu, benua-benua tersebut juga menampung logam-logam penting seperti litium, timah, dan nikel. Jenis logam tersebut merupakan komoditas penting untuk mendukung pengembangan teknologi hijau guna mengurangi dampak perubahan iklim. Data yang terkait dengan area lain dari kerak benua kuno di Bumi tampaknya menunjukkan pola yang mirip dengan data di Australia Barat.

Studi lain yang dilakukan para pakar di ETH Zurich, Swiss, ditemukan bukti definitif pertama bahwa Bulan mewarisi gas mulia asli dari mantel Bumi. Penemuan ini merupakan bagian penting dari teka-teki untuk memahami terbentuknya Bulan dan benda langit lainnya.

Pembentukan bulan

Asal-usul pembentukan Bulan ini terungkap setelah peneliti ETH Zurich, Patrizia Will menganalisis enam sampel meteorit bulan dari koleksi Antartika yang diperoleh dari NASA. Meteorit ini terdiri dari batuan basal yang terbentuk ketika magma keluar dari bagian dalam Bulan dan mendingin dengan cepat.

Partikel kaca mempertahankan sidik jari kimia atau sebuah tanda isotopdari gas matahariberupa helium dan neon dari interior Bulan. Temuan mereka ini sangat mendukung bahwa Bulan mewarisi gas mulia asli Bumi. Penemuan ini akan membuat banyak peneliti berlomba untuk mempelajari gas mulia berat dan isotop dalam bahan meteorit. Para peneliti diyakini akan mencari gas mulia seperti xenon dan kripton yang lebih menantang untuk diidentifikasi. Mereka juga akan mencari elemen volatil lainnya seperti hidrogen atau halogen di meteorit Bulan.

Meskipun gas seperti itu tidak diperlukan untuk kehidupan, akan menarik untuk mengetahui bagaimana beberapa gas mulia ini bertahan dari pembentukan Bulan yang brutal dan kejam. Pengetahuan seperti itu mungkin membantu para ilmuwan di geokimia dan geofisika. (Kompas.id/14/08/2022)

Recommended For You

About the Author: SudutEdukasi

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *